Beijing diminta memperhatikan dengan cermat peningkatan kredit, khususnya di pasar kredit informal China yang kebanyakan tidak diregulasi, dan mengurangi utang pemerintah lokal.
BEIJING —
Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) mendesak China agar fokus pada pengendalian risiko akibat pesatnya pertambahan utang karena ketergantungan negara itu pada pertumbuhan yang digerakkan oleh kredit.
Pernyataan itu menambah peringatan yang dilontarkan para analis sektor swasta bahwa pesatnya pertambahan utang China, terutama sejak krisis global 2008, dapat menyebabkan masalah keuangan dan mengganggu pertumbuhan ekonomi yang sekarang melamban.
Dalam laporan Jumat (6/6), Bank Dunia menyatakan Beijing harus memperhatikan dengan cermat peningkatan kredit, khususnya di pasar kredit informal China yang kebanyakan tidak diregulasi, dan mengurangi utang pemerintah lokal.
Penulis utama laporan tersebut, Karlis Smits, menyatakan bahwa kebijakan-kebijakan tersebut akan meningkatkan kualitas pertumbuhan China, dengan membuatnya lebih berimbang, inklusif dan bertahan lama.
Pernyataan ini dikemukakan setelah seorang pejabat IMF lainnya Kamis mengatakan bahwa kerentanan finansial telah bertambah ke situasi di mana upaya menanggulanginya harus menjadi prioritas.
Pernyataan itu menambah peringatan yang dilontarkan para analis sektor swasta bahwa pesatnya pertambahan utang China, terutama sejak krisis global 2008, dapat menyebabkan masalah keuangan dan mengganggu pertumbuhan ekonomi yang sekarang melamban.
Dalam laporan Jumat (6/6), Bank Dunia menyatakan Beijing harus memperhatikan dengan cermat peningkatan kredit, khususnya di pasar kredit informal China yang kebanyakan tidak diregulasi, dan mengurangi utang pemerintah lokal.
Penulis utama laporan tersebut, Karlis Smits, menyatakan bahwa kebijakan-kebijakan tersebut akan meningkatkan kualitas pertumbuhan China, dengan membuatnya lebih berimbang, inklusif dan bertahan lama.
Pernyataan ini dikemukakan setelah seorang pejabat IMF lainnya Kamis mengatakan bahwa kerentanan finansial telah bertambah ke situasi di mana upaya menanggulanginya harus menjadi prioritas.