Pemungutan suara oleh pemerintah untuk menyetujui imigrasi ribuan orang Ethiopia batal pada Minggu (11/3), kata seorang pejabat pemerintah, sehingga menimbulkan keraguan akan upaya menyatukan kembali ratusan keluarga yang terpisah antara kedua negara.
Para keluarga itu membutuhkan persetujuan Kabinet untuk mendanai imigrasi 8.000 orang Ethiopia sebelum parlemen memutuskan anggaran nasional, yang diperkirakan pekan ini. Israel tidak menganggap orang-orang Ethiopia adalah Yahudi, karena itu dibutuhkan persetujuan pemerintah untuk berimigrasi.
Alisa Bodner, aktivis kelompok yang mendesakkan imigrasi itu, mengatakan "sampai kini, isu imigrasi Ethiopia tidak dalam anggaran." Ia mengatakan, isu itu ditunda ke rapat lain, tetapi tidak jelas apakah masih bisa dimasukkan dalam anggaran 2019.
Keluarga-keluarga melihat isu itu sebagai bagian dari kebijakan imigrasi yang tidak konsisten dan diskriminatif. Bersama pendukung, mereka berencana melakukan demonstrasi di luar parlemen pada Senin (12/3). [ka/al]