Liam Neeson menyebut bekerja di Irlandia bersama teman-temannya dalam film "In the Land of Saints and Sinners" sebagai sebuah pengalaman yang luar biasa.
"Benar-benar luar biasa. Banyak pemain dalam film ini, seperti Ciarán Hinds dan Colm Meaney yang sudah saya kenal selama 40-50 tahun, atau bahkan Kerry Condon dan Jack Gleeson yang belum pernah saya kenal sebelumnya tetapi ternyata memiliki bakat luar biasa. Sangat menyenangkan dapat melakukan pengambilan gambar di bagian barat laut Irlandia, di Donegal. Dan kami bisa menikmati ke-Irlandia-an kami.”
Dalam film action ini, Liam Neeson berperan sebagai mantan pembunuh bayaran yang sebenarnya sedang menjalani kehidupan yang tenang di sebuah kota kecil, tetapi terpaksa beraksi saat teroris Tentara Pembebasan Irlandia IRA yang sedang dalam pelarian datang ke kota itu dan menimbulkan masalah.
Kerry Condon berperan sebagai pemimpin mereka.
“Ia sangat menghayati perannya. Banyak orang menyebut karakternya sebagai teroris. Yang lain menyebutnya sebagai pejuang kebebasan. Tuhan tahu kita sedang mengalami hal itu saat ini, lihat saja apa yang terjadi di dunia.”
Neeson sempat menertawakan gagasan bahwa ia masih menjadi bintang laga di usia 71 tahun, mengenang film "Taken" tahun 2008 yang memberinya keterampilan khusus.
"Film ini tidak mengubah apa yang selama ini melekat pada saya. Saya tahu ketika film pertama “Taken” dibuat, saya sangat menyukainya. Berada di Paris selama 10 minggu dan pembuatannya sederhana, tapi ternyata sangat disukai anak muda. Film itu bagus, tapi hingga sekarang saya masih sangat terkejut dengan sukses besar yang diraih film itu.”
Setelah film “Taken,” yang sudah dibuat sekuel lanjutannya, Liam Neeson juga bermain apik dalam “The Commuter,” “The Ice Road,” dan “Retribution.”
Sementara film "In the Land of Saints and Sinners" sekarang dapat ditonton di Netflix. [em/jm]