India akan mengajukan sengketa dagang terhadap Amerika Serikat ke Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO, bila Washington tidak mengecualikan India dari pemberlakuan bea impor baja dan aluminium, tiga pejabat yang terlibat dalam pembicaraan perdagangan mengatakan kepada Reuters, Senin (23/4).
India baru-baru ini meminta pengecualian dengan beralasan ekspor produk baja dan aluminium dari negaranya ke Amerika Serikat tidak menimbulkan masalah keamanan bagi AS. Apalagi, kedua negara sudah menjalin hubungan strategis selain perdagangan.
Ketiga pejabat yang tidak bersedia disebut namanya mengatakan India akan mengajukan kasus sengketa dagang terhadap AS ke WTO dengan alasan diskriminasi. Sengketa dagang ini akan menjadi langkah pertama India, bila AS tidak memberikan pengecualian.
Menteri Baja India Chaudhary Birender Singh menolak menjelaskan bagaimana tanggapan India jika permintaannya ditolak.
“Usulan kami masih menunggu dari Pemerintah Amerika dan mereka meyakinkan kami bahwa mereka akan mempertimbangkannya,” kata Singh kepada Reuters.
Presiden Donald Trump setuju menunda pemberlakuan be impor untuk produk baja dan aluminium hingga 1 Mei untuk Argentina, Australia, Brasil, Korea Selatan, Kanada, Meksiko dan Uni Eropa, mitra dagang terbesar Amerika, untuk menunggu diskusi selanjutnya. Penundaan ini menyusul protes atas keputusan AS memberlakukan bea impor tinggi untuk produk-produk tersebut, yang diumumkan pada Maret.
Awal bulan ini, Asisten Perwakilan Perdagangan AS Mark Linscott, melakukan pembicaraan dengan Menteri Perdagangan India Suresh Prabhu dan para pejabat senior lainnya di Ibu Kota India, New Delhi.
India mengekspor kurang dari 1 juta baja ke Amerika pada 2017 dan merupakan pemasok baja ke-10, menurut nota internal dari Kementerian Baja India. Ekspor baja ke Amerika Serikat menyumbang 2.2 persen dari total ekspor baja India, menurut catatan tersebut. [ft]