India Alami Perlambanan Ekonomi Terburuk Tahun Ini

  • Anjana Pasricha

PM India, Manmohan Singh menjadikan perbaikan ekonomi India sebagai prioritasnya, walaupun diakui bahwa kembali ke pertumbuhan 8 persen adalah ambisius. (AP/Altaf Qadri)

Ekonomi India mengalami kelambanan terburuk dalam satu dekade, dan tidak ada tanda-tanda negara itu akan segera pulih dari kemerosotan.
Bulan demi bulan dalam tahun 2012 pada hampir semua sektor ekonomi India, mulai dari pertanian, pertambangan dan jasa melambat. Pada akhir tahun pertumbuhan ekonomi berada pada angka 5,3 %.

Angka pertumbuhan itu menjadi kekecewaan besar bagi negara yang ekonominya melaju lebih dari delapan persen selama delapan tahun terakhir.

Seperti banyak negara lainnya, India terkena dampak kelambanan global karena ekspor terpukul. Tapi beberapa faktor domestik juga ikut memperlamban ekonomi.

Banyak ekonom menyalahkan pemerintah yang menghadapi sejumlah tuduhan korupsi di berbagai bidang akibat tidak berjalannya kebijakan.

D.K Joshi, ketua ekonom badan pemeringkat kredit CSISIL di Mumbai, mengatakan penurunan itu lebih tajam ketimbang akibat faktor global.

Ia mengatakan, “Sekarang sudah umum diketahui, untuk menyelesaikan proyek memerlukan waktu lama karena isu-isu penanganan pemerintah. Dan kalau untuk menyelesaikan proyek-proyek perlu waktu lama maka jalur investasi akan tercekik. Sebagai akibatnya investasi akan melamban secara signifikan. Kemudian India juga menghadapi inflasi yang tinggi artinya bank Sentral tidak bisa memangkas suku bunga untuk memicu perekonomian.”

Pemerintah mengakui investasi penting untuk mendongkrak kembali ekonomi. Berhadapan dengan pertumbuhan yang melamban, India telah mengambil langkah-langkah untuk meliberalisasi ekonomi dan mempermudah usaha-usaha asing untuk memompa dana ke dalam berbagai sektor seperti retail, penerbangan dan asuransi. Reformasi yang sejak lama dinanti-nanti itu merupakan inisiatif terbesar dalam hampir sepuluh tahun. Pihak berwenang juga menjanjikan akan mempercepat perijinan bagi proyek-proyek infrastruktur.

Pemerintah juga mengumumkan pemotongan pengeluaran selagi India berjuang dengan defisit yang tinggi. India memangkas subsidi minyak meskipun ada tentangan politik. Ini diperkirakan akan menghilangkan ancaman penurunan tingkat kredit.

Ekonom Bhanumurthy dari Lembaga Nasional Kebijakan Keuangan Publik di New Delhi mengatakan langkah-langkah ini untuk meyakinkan kembali investor dan akan membantu ekonomi ke arah pemulihan bertahap.Ia mengatakan, “Sejujurnya isu terpenting sekarang ini adalah kepercayaan diantara investor, baik investor dalam negeri dan asing. Semua langkah ini diharapkan akan memberi semacam langkah peningkatan kepercayaan guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Proyeksi kami sendiri untuk pertumbuhan tahun depan 2013-2014 adalah 7,1 persen.”

Perdana Menteri Manmohan Singh telah mengatakan prioritas pertama pemerintah adalah mengatasi kelambanan itu. Tapi ia mengatakan, kembali ke pertumbuhan delapan persen merupakan sasaran yang ambisius.

Meskipun mengalami kelambanan, India tetap menjadi pilihan investasi yang disukai oleh investor asing.