Negara bagian Haryana di India Utara telah membuka kantor-kantor polisi yang seluruh stafnya perempuan di 21 distriknya untuk mendorong kaum perempuan yang menjadi korban kejahatan dan kekerasan mau mengadukan hal tersebut kepada polisi, yang telah lama dianggap tidak peka terhadap kaum perempuan.
Di salah satu kantor tersebut yang terletak di Gurgaon, berdekatan dengan ibukota, New Delhi, hasilnya tampak nyata.
Sejak dibuka satu bulan silam, lebih dari 70 perempuan mendatangi kompleks yang besar dan lapang itu untuk mencatatkan pengaduan mereka, mulai dari masalah pemerkosaan hingga kekerasan dalam rumah tangga dan pemerasan mas kawin.
Umesh Bala, yang memimpin kantor polisi itu, mengatakan, sebagian besar perempuan itu tidak pernah berani ke kantor polisi karena takut harus berhadapan dengan polisi lelaki. Tetapi ia merasa para perempuan itu lebih mudah menceritakan pengalaman mereka yang kerap traumatis itu kepada polisi perempuan.
Inspektur Bala mengaitkannya dengan kasus gadis berusia 20 tahun yang mengaku diperkosa oleh mantan tutornya sewaktu remaja. “Ini terus berlangsung selama dua setengah tahun. Mula-mula ia diperkosa, lalu diperas dan diancam bahwa foto-fotonya akan diunggah, dan ia kemudian diperlakukan dengan buruk,” ujar Bala.
Tertuduh pelakunya dikenai dakwaan pemerkosaan dan pemerasan, dan segera akan ditahan. Bala menyatakan ini sangat melegakan bagi korbannya.
Mereka yang mendatangi kantor polisi itu berasal dari berbagai kelompok usia dan latar belakang ekonomi, mulai dari pembantu rumah tangga hingga para profesional berpendidikan. Meskipun Gurgaon adalah salah satu pusat bisnis yang berkembang dengan populasi profesional yang status sosialnya terus menanjak, perilaku tradisional masih tertanam dalam-dalam di kalangan generasi tua warganya.
Di kantor polisi itu, seluruh pekerjaan, mulai dari mencatat pengaduan hingga penyidikan, ditangani oleh lebih dari 30 inspektur perempuan. Staf lainnya, termasuk sopir dan tukang kebun, juga perempuan. Dua polisi lelaki ditunjuk untuk mendampingi para inspektur perempuan yang harus menanggapi panggilan darurat pada malam hari.
Haryana adalah negara bagian yang memiliki budaya patriarki dan salah satu negara bagian yang memiliki jumlah kasus tertinggi kejahatan terhadap perempuan di India. Hampir 9.000 kasus semacam itu tercatat di sana tahun lalu, lebih dari separuhnya berkaitan dengan masalah seksual, mas kawin dan kekerasan. [uh/dw]