Lalu lintas terasa lebih lancar di jalan-jalan yang biasanya padat di ibukota India, New Delhi, sementara pemerintah memulai rencana selama dua minggu pada hari Jumat untuk membatasi mobil pribadi guna memerangi udara yang paling tercemar di dunia.
Ini adalah kedua kalinya tahun ini di mana mobil hanya akan diizinkan masuk kota itu pada hari alternatif, tergantung apakah angka akhir plat mobil ganjil atau genap.
Sekitar 5.000 relawan menyebar di kota itu untuk membantu polisi lalu lintas menangkap pelanggar.
Kepala Menteri New Delhi Arvind Kejriwal berharap penjatahan mobil itu bisa permanen selama dua minggu setiap bulan. Tapi para ahli memperingatkan bahwa kebijakan itu mungkin tidak layak di kota yang angkutan umumnya terkenal buruk sehingga menyebabkan pertambahan kendaraan pribadi secara besar-besaran.
Beberapa bus ditambah, terutama pada rute yang sangat padat dan jadwal kereta api diperbanyak, menurut pejabat.
Tambahan itu tidak mungkin cukup untuk kota di mana 16 juta penduduknya bergantung pada delapan setengah juta kendaraan, termasuk mobil, sepeda motor dan becak untuk perjalanan sehari-hari. [as/uh]
Sekitar 5.000 relawan menyebar di kota New Delhi untuk membantu polisi lalu lintas menangkap pelanggar.