India dan China sama-sama menarik mundur pasukan mereka dari sektor barat perbatasan yang disengketakan, namun proses itu berlangsung rumit dan menuntut verifikasi terus menerus, kata seorang juru bicara militer India, Kamis (16/7).
Pernyataan Kolonel Aman Anand, bahwa proses penarikan pasukan akan memakan waktu,muncul setelah para komandan tertinggi kedua belah pihak melangsungkan perundingan putaran ke-empat, Selasa lalu, dan setelah sebulan terjadinya bentrokan maut antara pasukan kedua negara di Lembah Galwan.
India mengatakan, 20 tentaranya tewas dalam bentrokan 15 Juni itu dan korban tewas juga dialami pasukan China. China hingga saat ini belum mengukuhkan adanya korban tewas di pihaknya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying dalam sebuah konferensi pers harian, Rabu (15/7), mengatakan, kedua pihak telah membuat kemajuan positif untuk menghindari bentrokan di sektor Barat perbatasan dan melonggarkan ketegangan perbatasan.
BACA JUGA: China: Ada Kemajuan dalam Pembicaraan Perbatasan dengan IndiaHua menyerukan agar India mengambil tindakan konkret untuk mengimplementasikan konsensus yang telah dicapai kedua negara dan bersama-sama memelihara perdamaian dan ketenangan di sepanjang perbatasan.
Kolonel Anand mengatakan, militer India saat ini sedang mengevaluasi kemajuan implementasi penarikan pasukan tahap satu, dan membahas tahap-tahap berikutnya untuk memastikan penarikan pasukan sepenuhnya.
Perbatasan yang disengketakan, yang dikenal sebagai Garis Kontrol Aktual, terbentang sepanjang 3.500 kilometer dari Ladakh di utara India hingga negara bagian Sikkim di timur laut India. Kedua negara telah berusaha menyelesaikan sengketa perbatasan sejak 1990-an namun tidak membuahkan hasil. [ab/uh]