India Incar Investasi Asing Langsung Bernilai $100 Miliar

Menteri Teknologi Informasi India Ashwini Vaishnaw berbicara kepada hadirin pada 'SemiconIndia 2023', konferensi semikonduktor tahunan India, di Gandhinagar, 28 Juli 2023. (Foto: Reuters)

India mengincar investasi asing langsung (FDI) tahunan senilai $100 miliar "dalam beberapa tahun ke depan," kata Menteri Teknologi Informasi India pada Rabu (17/1). Hal tersebut disampaikan saat Perdana Menteri Narendra Modi berupaya menarik investor menjelang ikut serta kembali dalam pemilu.

“Kami melihat tingkat pertumbuhan yang konsisten sebesar 6-8 persen selama satu dekade ke depan, dan ini didasarkan pada strategi yang dipikirkan dengan matang. Strategi ini memiliki empat mesin utama,” Menteri Teknologi Informasi Ashwini Vaishnaw.

Ia menyebutkan empat mesin tersebut adalah investasi di bidang infrastruktur, baik fisik maupun digital, yang mengangkat kelompok masyarakat yang berada di kelompok terbawah, meningkatkan manufaktur, dan menyederhanakan proses yang mendasari kemudahan berbisnis.

Investor asing telah bertaruh besar di India sejak Modi berkuasa pada 2014. Perusahaan-perusahaan raksasa seperti Apple, Samsung, Kia, dan Airbus juga turut memperluas operasinya.

BACA JUGA: India, Rusia Perkokoh Persahabatan, Bahas Perdagangan dan Hubungan Strategis

Investasi tersebut tetap tetap dilakukan meskipun ada kritik dari beberapa eksekutif yang mengatakan kebijakan proteksionisme Modi di sektor-sektor seperti pembayaran digital, manufaktur, dan e-commerce sering kali merugikan bisnis lokal dan merugikan perusahaan asing.

India menarik arus masuk FDI sebesar $33 miliar dalam enam bulan pertama tahun fiscal berjalan yang dimulai pada April 2023. India mencatat FDI sebesar $71 miliar pada tahun fiskal 2022-23.

India memperkirakan perekonomiannya akan tumbuh sebesar 7,3% pada tahun fiskal ini, yang merupakan tingkat pertumbuhan tertinggi dibandingkan negara-negara besar lainnya di dunia, namun negara ini masih mempunyai banyak pengangguran muda – sebuah isu utama dalam pemilu mendatang.

Vaishnaw membandingkan pendapatan sebesar $100 miliar dengan arus masuk yang diperoleh China setiap tahunnya selama lebih dari satu dekade, dan menambahkan bahwa para investor kini melihat India sebagai “tujuan investasi paling penting.”

Vaishnaw mengawasi upaya India untuk menjadi kuat di bidang manufaktur elektronik, yang merupakan bagian penting dari agenda bisnis Modi.

India terus menjalin hubungan dengan Apple untuk meningkatkan kehadiran manufaktur dan ritel perusahaan tersebut di negara itu, kata Vaishnaw. India saat ini diperkirakan menyumbang sekitar 12-14 persen dari pengiriman iPhone global. [ah/rs]