India hendak menandatangani perjanjian dengan Iran bulan ini untuk menyelesaikan semua perdagangan minyak mereka dalam rupee melalui UCO Bank India, kata dua sumber pemerintah India.
"Kami harus membereskan beberapa dokumen. Ini harus ditandatangani sedini mungkin. Kami targetkan bulan ini," kata salah satu sumber itu.
India, yang untuk sementara waktu dibebaskan dari sanksi terbaru AS yang lebih keras terhadap Teheran pada Senin (5/11), menggunakan mekanisme yang sama dalam putaran sanksi sebelumnya tetapi hanya menyelesaikan 45 persen pembayaran dalam rupee.
Iran menggunakan dana tersebut untuk mengimpor barang dari India, sebuah langkah yang telah membantu meningkatkan ekspor India ke Teheran. Membayar minyak Iran dalam rupee juga akan memperkuat mata uang India terhadap dolar AS.
Kilang-kilang minyak di India akan membayar dalam rupee untuk pembelian minyak Iran yang dibuat sejak September, kata salah satu sumber tadi. Iran memberikan periode kredit 60 hari kepada kilang minyak India. Sumber-sumber itu juga mengatakan AS meminta India agar membatasi pembelian minyak Iran menjadi 9 juta barel per bulan, selama masa tenggang yang dimulai pada bulan November.
Amerika Serikat memberlakukan kembali sanksi pada hari Senin untuk mencekik industri dan pengiriman minyak Iran, namun mengizinkan pelanggan utama seperti China dan India untuk tetap membeli minyak mentah dari Republik Islam itu untuk sementara waktu.
Kementerian perminyakan India tidak segera berkomentar.
Indian Oil Corp (IOC), kilang minyak utama India, dan Mangalore Refinery and Petrochemicals (MRPL ) hari Selasa mengajukan pesanan kepada National Iranian Oil Co untuk membeli 9 juta barel minyak pada bulan Desember, kata sumber industri ini.
IOC akan membeli 6 juta barel minyak Iran, sementara MRPL akan mengimpor 3 juta barel, tambah sumber-sumber tadi. Juru bicara MRPL dan IOC menolak berkomentar. [as]