Dengan ketegangan antara India dan Pakistan meningkat karena serangan terhadap sebuah pangkalan udara India, New Delhi telah menyinggung kemungkinan meninjau kembali perjanjian air yang penting dengan Pakistan, tetapi seorang pejabat tinggi PBB memperingatkan agar jangan sampai terperangkap dalam retorika perang air.
Berdasarkan perjanjian tahun 1960, Pakistan berhak menggunakan air dari tiga sungai Himalaya di barat yang mengalir dari sisi India, sementara India memiliki akses ke tiga sungai di timur. Sungai di kawasan barat, Indus, Chenab dan Jhelum, merupakan sumber irigasi dan air minum yang penting bagi Pakistan.
Di tengah seruan India untuk menghapus perjanjian itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Vikas Swarup mengatakan, "Agar perjanjian tersebut berjalan, harus ada rasa saling percaya dan kerja sama antara kedua sisi. Ini bukan urusan satu sisi."
Beberapa jam setelah itu, Wakil Sekretaris Jenderal PBB Jan Eliasson mengingatkan bahwa perjanjian air Indus telah bertahan melewati dua perang antara rival tersebut.
Berbicara di sebuah acara dengan tajuk "air sebagai sumber perdamaian" di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, Eliasson mengatakan air merupakan sumber kerja sama, sumber pertumbuhan dan sumber saling ketergantungan yang positif. [as/ab]
Berdasarkan perjanjian tahun 1960, Pakistan berhak menggunakan air dari tiga sungai Himalaya di barat yang mengalir dari sisi India, sementara India memiliki akses ke tiga sungai di timur.