Polisi india mengatakan sekelompok militan bersenjata berat dan berpakaian ala tentara datang dengan mobil, menembaki sebuah bus dengan peluru sehingga mencederai sejumlah warga sipil. Menurut polisi, kawanan bersenjata itu lalu menyerbu sebuah kantor polisi di kota Dinanagar, dekat perbatasan dengan Pakistan.
Seorang pejabat Punjab, Harcharan Bains, mengatakan serangan itu terjadi Senin (27/7) subuh.
“Sekitar pukul lima pagi, mereka tiba-tiba melepaskan tembakan dan lalu mereka terkepung di kantor polisi itu. Polisi Punjab mengepung mereka dan daerah itu telah diisolasi,” ujarnya.
Baku tembak berlanjut berjam-jam, sementara pihak berwenang mengerahkan bala bantuan. Warga yang panik segera meninggalkan rumah mereka. Korban tewas mencakup polisi dan warga sipil.
Polisi mengatakan lima bom ditemukan di rel kereta api antara Dinanagar dan Pathankot, kota yang ketat dijaga militer. Hal itu mengindikasikan militan sempat merencanakan serangan lebih banyak.
Punjab sudah lama tidak dilanda aksi kekerasan separah itu sejak pemberontakan umat Sikh lebih dari tiga dekade lalu, meskipun negara bagian tetangganya Jammu dan Kashmir sering bergejolak.
Pihak berwenang kontra-terorisme mengatakan para penyerang itu adalah anggota kelompok militan yang berbasis di Pakistan. India menuduh kelompok-kelompok militan itu menyusup ke Kashmir untuk melancarkan serangan teror, tetapi dibantah oleh Pakistan.
Menteri Jitendra Singh mengatakan belum mengesampingkan peran Pakistan karena lokasi serangan terbaru itu sangat rentan.
“Sebelumnya sudah ada sejumlah laporan tentang penyusupan dan aktivitas gelap lintas perbatasan oleh Pakistan di sana,” katanya.
Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh mengatakan tidak mengerti mengapa insiden lintas-perbatasan semacam itu terus terjadi padahal India menginginkan hubungan baik dengan tetangganya itu. [th/al]