India akhirnya memulihkan beberapa jaringan layanan telepon seluler di Kashmir pada hari Senin (14/10), dua bulan setelah pemberlakuan pembatasan komunikasi di wilayah Himalaya tersebut.
Menurut berita yang dilansir dari Reuters, India menghapus status otonomi khusus Kashmir yang mayoritas penduduknya muslim pada 5 Agustus. Kemudian India juga memutus jalur internet dan telepon. serta menangkap ribuan orang sebagai upaya untuk meredam perbedaan pendapat.
Meski demikian jaringan telepon rumah telah dipulihkan bulan lalu, dan travel advisory juga telah dicabut pada pekan lalu. Namun mayoritas masyrakat di wilayah itu tetap tidak memiliki akses ke jaringan seluler atau koneksi internet.
Layanan ponsel pasca bayar sudah mulai berfungsi di seluruh Kashmir pada hari Senin, sementara jaringan prabayar tetap dibatasi.
BACA JUGA: Presiden China di India di Tengah Ketegangan Soal Kashmir"Ini sangat melegakan," kata Javed Ahmed, seorang warga Kashmir di kota utama Srinagar. “Setidaknya kita bisa menghubungi orang yang kita cintai. Tapi masalah utamanya adalah penutupan jaringan internet," katanya.
Pembatasan komunikasi telah menekan akses ke layanan kesehatan dan jasa.
"Pasien tidak dapat melapor ke rumah sakit karena tindakan itu," kata seorang psikiater di rumah sakit Shri Maharaja Hari Singh di Srinagar. “Kami berharap mereka akan melakukannya sekarang. Mereka melewatkan banyak sesi konseling," lanjutnya.
India dan Pakistan telah berperang dua kali atas wilayah Kashmir. New Delhi menyatakan bahwa beberapa pembatasan di wilayah itu masih diperlukan untuk memerangi pemberontakan yang telah berlangsung beberapa dasawarsa melawan kekuasaannya. Tuduhan itu dilayangkan ke Pakistan, namun Islamabad membantahnya dan mengatakan itu hanya dukungan diplomatik dan moral kepada separatis Kashmir. [ah]