India Setujui Penggunaan Vaksin COVID-19 Sputnik Buatan Rusia 

Sputnik V, vaksin COVID-19 buatan Rusia, sebelum digunakan di Moskow, Rusia, 15 September 2020.

Dana Investasi Langsung Rusia (the Russian Direct Investment Fund/RDIF) mengatakan, Senin (12/4), bahwa India telah menyetujui penggunaan vaksin Sputnik V COVID-19 buatan Rusia. Pernyataan itu mengonfirmasi laporan sebelumnya tentang rencana pemberian izin yang akan didapat.

India mengambil alih posisi Brazil sebagai negara dengan jumla penularan tertinggi kedua di dunia, nomor dua setelah Amerika Serikat. Negara itu sedang berjuang menghadapi gelombang kedua pandemi, meski sudah memberikan sekitar 105 juta dosis untuk penduduk India yang berjumlah 1,4 miliar.

Kantor berita Reuters, mengutip RDIF, melaporkan Dewan Pengawasan Obat India (Drug Controller General of India/DCGI), telah menyetujui penggunaan Sputnik V. RDIF sendiri adalah badan yang bertanggung jawab memasarkan vaksin ke luar negeri.

“India, negara dengan populasi terbesar ke-2 di dunia, menjadi negara ke-60 yang mendaftarkan #SputnikV setelah hasil positif dari studi klinis Fase 3 lokal. Sputnik V sekarang sudah terdaftar di 60 negara dengan populasi lebih dari 3 miliar orang,” menurut sebuah pernyataan yang diunggah di akun Twitter resmi Sputnik V.

Sebelumnya pada Senin (12/4), dua orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan panel Organisasi Pengendalian Standar Obat Pusat (CDSCO) telah merekomendasikan pemberian otorisasi.

RDIF telah menandatangani kesepakatan dengan enam perusahaan dalam negeri untuk memproduksi lebih dari 750 juta dosis Sputnik V di India.

Sejauh ini, India telah menggunakan dua vaksin. Satu dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford, dan yang lainnya dikembangkan oleh perusahaan lokal, Bharat Biotech.

Sputnik V, yang dikembangkan oleh Gamaleya Institute di Moskow, telah terbukti 91,6 persen efektif melawan COVID-19 dan telah disetujui untuk digunakan di lebih dari 50 negara.

Regulator obat India tidak menanggapi permintaan untuk mengomentari persetujuan panel ahli untuk vaksin Rusia.

Perusahaan farmasi India Dr. Reddy's, yang memasarkan vaksin di India, mengatakan sedang menunggu kabar resmi dari pihak berwenang. [na/ft]