India Temukan Wahana Penjelajah Bulan yang Hilang

Para wartawan India meliput perkembangan pendarat bulan Vikram dari fasilitas Organisasi Penelitian Antariksa India (ISRO) di Bangalore, 6 September 2019. (Foto: AFP)

Para pakar antariksa India berusaha keras berkomunikasi dengan wahana pendaratan di Bulan setelah menemukan alat itu yang sempat hilang kontak beberapa saat sebelum melakukan pendaratan lunak atau “soft landing” bersejarah, kantor berita AFP melaporkan, Selasa (10/9).

Wahana pendarat itu, yang dinamai Vikram – dari nama pendiri program antariksa India – seharusnya mendarat di Bulan pada Sabtu (7/9) dini hari. Namun kehilangan kontak saat dalam posisi 2,1 kilometer di atas permukaan.

Organisasi Penelitian Antariksa India (ISRO) mengunggah serangkaian cuitan untuk membarui informasi misi Chandrayaan-2 (“Kendaraan Bulan 2), yang diluncurkan pada Juli. Dengan misi itu, India berharap bisa menjadi negara keempat yang sukses melakukan pendaratan di Bulan.

“#VikramLander sudah ditemukan oleh pengorbit #Chandrayaan2, namun belum ada komunikasi. Semua upaya yang dimungkinkan sedang dilakukan untuk membuka komunikasi dengan perangkat pendarat itu,” kata ISRO.

Misi antariksa paling kompleks milik calon raksasa Asia itu terdiri dari pengorbit, pendarat, dan penjelajah. Seluruh wahana itu dirancang dan dibuat di India dengan biaya yang relatif kecil, sekitar AS$140 juta atau sekitar Rp 1,96 triliun.

Media India melaporkan bagian pendaratan mungkin mengalami “pendaratan keras” hingga kemungkinan merusak alat itu dan kendaraan penjelajah di dalamnya.

Hanya AS, Rusia, dan China yang sejauh ini sudah berhasil melakukan pendaratan lunak di Bulan. India berharap menjadi negara pertama yang mendarat di Kutub Selatan Bulan.

India juga sedang menyiapkan Gaganyaan, misi antariksa berawak pertama negara itu dan ingin mendaratkan kendaraan penelitian di Mars. [ft]