Sebelas dari ke-24 orang itu dikenai dakwaan pembunuhan dalam salah satu insiden tunggal terburuk dalam kekerasan selama tiga bulan yang menewaskan lebih dari seribu orang 14 tahun silam.
Salah seorang dari 69 korban yang dibantai atau dibakar hingga tewas sewaktu berlindung di kompleks permukiman di Ahmedabad itu adalah mantan legislator dari partai Kongres, Ehsan Jafri.
Istri Jafri, Zakia, puas atas vonis tersebut, tetapi kecewa atas putusan hakim yang membebaskan 36 terdakwa lainnya. “Ini keadilan yang tidak sempurna dan saya akan berjuang terus,” katanya kepada wartawan.
Sejak 2002, lebih dari 100 orang telah divonis bersalah terkait huru-hara itu, tetapi masih banyak kasus yang belum disidangkan.
Hukuman terhadap ke-24 terdakwa akan diumumkan hari Senin, dan 11 terdakwa diancam dengan hukuman mati.
Pada Februari 2002, sebuah kereta yang mengangkut peziarah Hindu dibakar, menewaskan sedikitnya 58 orang. Insiden ini diduga dilakukan oleh warga Muslim dan kemudian menyulut kekerasan komunal.
Kerusuhan tahun 2002 terus membayangi Perdana Menteri Narendra Modi, yang ketika itu menjabat Menteri Utama Gujarat dan dituduh menutup mata atas kekerasan anti-Muslim. Modi membantah tuduhan-tuduhan itu dan hal tersebut tidak menghalanginya terpilih sebagai pemimpin India pada tahun 2014. [uh/ab]