Indonesia Berharap Gabung Kembali dengan OPEC di Akhir Tahun

Seorang petugas mengisi truk tangki BBM Pertamina.

Indonesia berharap dapat bergabung kembali dengan kelompok produsen minyak, OPEC, dalam pertemuan berikut kelompok tersebut enam bulan lagi, menurut Menteri ESDM Sudirman Said, Kamis.

Bulan lalu, Sudirman Said mengatakan Presiden RI Joko Widodo telah setuju dengan rencana Indonesia untuk bergabung kembali dengan OPEC, enam tahun setelah produsen minyak mentah terbesar di Asia Tenggara hengkang dari kelompok tersebut.

"Kami tidak menarik keanggotaan kami, kami hanya menangguhkannya," ujar Said kepada reporter di Wina menjelang pertemuan OPEC Jumat, di mana kelompok ini direncanakan akan menyepakati pagu produksi untuk enam bulan ke depan.

Ia mengatakan OPEC, yang saat ini beranggotakan 12 negara, akan membahas permohonan Indonesia untuk bergabung kembali.

"Tidak ada persyaratan dari OPEC harus menjadi eksportir bersih untuk dapat menjadi anggota," ujar Menteri ESDM.

Indonesia adalah satu-satunya negara Asia yang menjadi anggota OPEC selama 50 tahun sebelum meninggalkan kelompok ini pada awal 2009 saat harga minyak dunia mencapai rekor tertinggi. Tingginya permintaan dari dalam negeri dan penurunan produksi menjadikan Indonesia sebagai importir bersih hingga saat ini.

Anggota penuh OPEC harus menjadi eksportir bersih, tapi anggota tidak penuh dapat bergabung dalam kondisi tertentu, menurut peraturan OPEC.

Ia mengatakan Indonesia dapat membantu "menjembatani celah" antara negara produsen minyak dan negara pengkonsumsi dengan bergabung kembali dengan kelompok ini, dan menjajaki peluang untuk bekerja sama dan mengembangkan sumber daya di negara-negara OPEC.

"Kami juga berniat untuk mengembangkan energi yang dapat diperbarui," katanya.