Indonesia dan 18 Negara Ikut Rayakan Bulan Warisan Budaya Asia di AS

  • Made Yoni

Chris Robinson dan anak-anak Amerika menampilkan pencak silat pada Asian American 24th celebration di Richmond, Virginia. (VOA/Made Yoni)

Bulan Mei di Amerika didedikasikan untuk menghormati warisan budaya Asia dan kepulauan Pasifik serta sumbangsih dan pengaruhnya pada sejarah, budaya, dan kemajuan Amerika. Perwakilan negara-negara di kawasan ini termasuk Indonesia berpartisipasi untuk memajukan hubungan antar warga Asia dan Amerika.

Masyarakat Amerika keturunan Asia di Virginia, atau Asian American Society of Central Virginia, AASoCV, Sabtu lalu (21/5) merayakan bulan warisan budaya warga Amerika keturunan Asia.

Peringatan ini diadakan di gedung pusat konvensi di Richmond, ibu kota negara bagian Virginia, dengan pameran dan pertunjukan dari 19 negara Asia. Peringatan ini diadakan untuk pertama kalinya setelah pandemi melanda Amerika dan dunia.

Your browser doesn’t support HTML5

Indonesia dan 18 Negara Ikut Rayakan Bulan Warisan Budaya Asia di AS

"Selama dua tahun kami tidak melakukan kegiatan, karena COVID-19, jadi tahun ini sangat khusus bagi kami semua, kami sangat gembira terlebih lagi kami meluncurkan sebuah buku, yang berjudul “Portrait of Imigrant, Voices ” dan diluncurkan pada pukul 14.00. Ini adalah buku pertama dari AASoCV," kata Presiden AASoCV, Julie Laghi, warga keturunan Singapura.

Kedutaan Besar RI di Washington DC, ikut serta dalam peringatan ini tidak hanya untuk mendukung bisnis dan pariwisata Indonesia di AS, namun juga sebaliknya menghargai pencapaian warga AS dalam mengembangkan budaya Asia khususnya Indonesia di Amerika.

Ida Bagus Made Bimantara, Wakil Kepala Perwakilan RI. (VOA/Made Yoni)

Ida Bagus Made Bimantara, Wakil Kepala Perwakilan RI di Washington DC yang menghadiri peringatan ini mengatakan negara bagian Virginia berperan penting dalam penyebaran budaya Indonesia, khususnya Pencak Silat.

"Saya melihat komunitas dari daerah Richmond ini sangat kuat dan sangat dekat dengan Indonesia, contohnya ada Dojo, di mana silat juga diajarkan dan Dojo ini didirikan oleh orang Amerika dan mereka akan berkompetisi dalam Silat World Competition di Malaysia," jelasnya.

Chris Robinson, adalah sosok yang dikenal baik oleh warga Indonesia di Amerika selain mendirikan “Williamsburg Dojo” ia juga dikenal sebagai pelatih dan pesilat Amerika. Bersama kelompoknya, Chris menampilkan pencak silat di panggung konvensi diiringi musik aransemennya sendiri. Ia mengatakan pencak silat adalah seni bela diri yang cocok bagi warga Amerika.

"Pencak silat digunakan dan ada saat ini. Beberapa seni bela diri berumur ribuan tahun, tapi tidak pernah digunakan selama ratusan tahun, namun silat sangat praktis untuk masyarakat saat ini," kata Robinson.

Gamelan Raga Kusuma yang berbasis di Richmond dan dipimpin warga Amerika lainnya, Andy McGraw, juga membuka perayaan ini, dengan gamelan bleganjur yang melibatkan warga AS dan Indonesia di Richmond.

Stand Chinā pada Asian American 24th Celebration di Richmond, Virginia. (VOA/Made Yoni)

Perayaan ini memperagakan pameran dari 19 negara termasuk China, Thailand, Vietnam, Nepal, Jepang, Laos, dan India serta melibatkan kios makanan dari negara-negara di Asia, pertunjukan budaya, lagu, yang ditonton ratusan pengunjung.

Shruti, warga India yang sedang berkunjung di Amerika, adalah salah seorang di antaranya. "Acaranya sangat baik memiliki keragaman budaya dengan warga AS keturunan Asia, juga ada makanan yang sangat enak," komentarnya.

Perayaan bulan warisan budaya warga Amerika keturunan Asia, telah berlangsung di Richmond selama 24 tahun, dan penyelenggara mengharapkan di masa yang akan datang lebih banyak lagi partisipasi kalangan muda dan anak-anak keturunan Asia untuk pelestarian tradisi dan budaya leluhur mereka. [my/em]