Pemerintah, Minggu (4/7), meminta para produsen oksigen untuk memprioritaskan kebutuhan medis di tengah meningkatnya permintaan dari pasien COVID-19. Langkah itu diambil menyusul lebih dari 60 kematian di sebuah rumah sakit karena pasokan oksigen nyaris habis.
Indonesia sedang memerangi salah satu wabah virus corona terburuk di Asia dengan mencatat 27.913 kasus infeksi baru pada Sabtu (3/7).
Dalam pernyataan, RSUP Dr. Sardjito di Yogyakarta mengatakan 63 pasien meninggal dunia karena kehabisan oksigen antara Sabtu (3/7) dan Minggu pagi (4/7) ketika pasokan baru tiba.
BACA JUGA: Krisis Oksigen, 63 Pasien Meninggal di RSUP Dr Sarjito YogyakartaSeorang juru bicara RS belum bisa memastikan apakah semua korban itu menderita COVID-19.
Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan mengatakan sebagai tindak lanjut, pemerintah meminta industri gas untuk meningkatkan produksi oksigen medis.
"Kami juga berharap warga tidak menimbun oksigen," tambahnya seperti dikutip oleh Reuters.
RSUP Dr. Sardjito itu mengatakan bahwa selama beberapa hari sebelum insiden, pihaknya telah berusaha mencari lebih banyak pasokan oksigen. Namun, gelombang pasien yang berdatangan sejak Jumat (2/7), telah membuat rumah sakit kewalahan, dan menggunakan oksigen lebih cepat dari perkiraan.
Krisis itu berkurang setelah rumah sakit mulai menerima lebih banyak pasokan sebelum dini hari pada Minggu (4/7). [vm/jm]