Indonesia Kirim Bantuan ke Wilayah Papua yang Dilanda Kemarau

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto. (Twitter/BNPB_Indonesia)

Pihak berwenang Indonesia pekan ini akan mengirimkan bantuan ke daerah-daerah terpencil di wilayah Papua, di mana ribuan orang menghadapi kelaparan akibat kekeringan, kata Suharyanto, kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (31/7)

Enam orang tewas sejak Juni di Kabupaten Puncak, kawasan pegunungan di Papua Tengah, karena musim salju yang langsung diikuti oleh musim kemarau panjang yang menghancurkan tanaman-tanaman pangan. Akses ke kawasan itu terhambat oleh medan yang sulit dan ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok-kelompok separatis bersenjata, kata pihak berwenang.

Suharyanto mengatakan dalam sebuah pernyataan pihak berwenang akan mengirimkan makanan, susu, dan bantuan lainnya ke wilayah tersebut pada hari Rabu. Kawasan ini hanya dapat diakses melalui kendaraan roda dua dan helikopter.

Sebelumnya pada hari Senin, ia mengatakan pada konferensi pers bahwa penduduk Puncak menderita kekeringan setiap tahun "tetapi tahun ini lebih ekstrem" bahkan ada yang meninggal karena kelaparan.

Ia mengatakan kepada Reuters bahwa empat orang meninggal karena kelaparan tahun lalu di wilayah yang sama. Ia mengatakan. kekeringan itu disebabkan oleh perubahan iklim.

Presiden Joko Widodo pada hari Senin menginstruksikan pihak berwenang untuk menyelesaikan masalah di Papua Tengah, dan menambahkan "itu adalah area khusus yang selama musim salju ... tidak ada tanaman yang dapat tumbuh."

Puncak berada di dekat gunung tertinggi di Indonesia, salah satu tempat langka di mana salju turun di negara ini.

Meskipun kaya akan emas, tembaga, kayu dan gas alam, Papua adalah salah satu wilayah termiskin dan terbelakang di Indonesia.

Pertempuran tingkat rendah, tetapi semakin banyak menelan korban jiwa, telah berlangsung di Papua yang kaya sumber daya sejak diintegrasikan ke Indonesia lewat referendum yang diawasi oleh PBB pada tahun 1969.

Indonesia memperkirakan musim kemarau yang parah akibat dampak pola cuaca El Nino tahun ini, yang mengancam panen dan meningkatkan risiko kebakaran hutan, kata Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bulan lalu. [ab/uh]