Indonesia-LG Korea Sepakati Proyek Baterai Kendaraan Listrik Senilai $ 9,8 Miliar

Indonesia menandatangani kesepakatan untuk memproduksi baterai kendaraan listrik senilai $ 9,8 miliar dengan LG Korea Selatan.(Foto: Ilustrasi/Reuters/Wolfgang Rattay)

Indonesia, Rabu (30/12), mengatakan telah menandatangani kesepakatan untuk memproduksi baterai kendaraan listrik senilai $ 9,8 miliar dengan LG Korea Selatan yang ingin menjadi pusat produksi global untuk teknologi ramah lingkungan.

Perjanjian tersebut, sebagaimana dikutip dari AFP, ditandatangani pada pertengahan Desember. Kesepakatan itu terkait dengan rencana investasi produksi dan rantai pasokan baterai lithium yang mengandalkan nikel.

Indonesia yang kaya mineral merupakan penghasil utama nikel.

Pembangunan awal akan dimulai pada Februari, termasuk rencana untuk penambangan dan smelter di pulau-pulau terpencil Maluku, kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia.

BACA JUGA: Jajaki Peluang Investasi Kendaraan Listrik, Tim Tesla Akan Kunjungi Indonesia

"(LG) punya pasar dan teknologi. Tapi Indonesia punya cadangan bahan baku yang luar biasa," ujarnya.

"Jika kita menggabungkan keduanya, saya yakin investasi ini akan membuat kita menjadi salah satu pemain penting di dunia."

Beberapa perusahaan asing lainnya yang berinvestasi di pabrik pemrosesan baterai nikel di Indonesia, termasuk Grup Holding Tsingshan dari China.

Pembuat kendaraan listrik yang berbasis di AS, Tesla, dilaporkan telah menyatakan minatnya pada potensi investasi baterai EV (electric vechicle/kendaraan listrik) di Indonesia. [my/jm]