Tim Ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Wawan Purwanto kepada VOA mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara tujuan milisi Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS).
Pertimbangannya kata Wawan diantaranya dikarenakan Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dan terbukti selama ini banyak militan-militan yang muncul di Indonesia.
Selain itu hal tersebut juga dikarenakan banyak orang di Indonesia yang bersimpati terhadap gerakan-gerakan yang mengarah kepada kekhalifaan.
Sebelumnya aparat kepolisian beberapa waktu lalu pernah menangkap empat orang asal Turki yang dicurigai merupakan anggota ISIS yang terkait juga dengan jaringan Santoso, teroris asal Indonesia yang mendukung ISIS.
Saat ini keempat orang itu telah dideportasi. Mereka ditangkap di Poso, Sulawesi Tengah . Wawan mengatakan aparat mencurigai bukan hanya empat orang anggota ISIS asal Turki saja yang telah masuk ke Indonesia tetapi lebih. Dan itu, kata Wawan, yang terus menerus diwaspadai terutama gerakan-gerakan yang coba mendekati kelompok Santoso di Poso.
"Ini yang menjadi konsen baru untuk bisa menjajaki mereka. Ingin semua bisa teratasi dengan baik," jelasnya.
Kepala BNPT Saud Usman Nasution kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC) mengungkapkan milisi ISIS masuk lewat Sumatera dari Malaysia, lalu dibawa ke Poso, Sulawesi Tengah yang diyakini sebagai tempat latihan mereka.
Jalur lain yaitu kata Saud dari Malaysia ke Pekanbaru, Sumatera lalu Puncak, Jawa Barat. Semuanya difasilitasi oleh jaringan pencari suaka. Lalu dari Puncak mereka di bawa ke Makassar dan Poso dengan fasilitasi jaringan ISIS.
Lebih lanjut Wawan mengungkapkan aparat keamanan terus melakukan antisipasi dan pencegahan sehubungan dengan gerakan teroris di Indonesia.
Your browser doesn’t support HTML5
Beberapa waktu lalu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan mensinyalir adanya dana yang masuk ke Indonesia yang dikirim dari Timur Tengah dengan menggunakan jasa Bank Negara itu yang tanpa menyebutkan nama pengirim dan penerima. Ketika ditanya jumlahnya Wawan enggan mengungkapkannya.
Dana itu lanjut Wawan diduga akan dikirim ke wilayah Madura, Jawa Timur. Meski demikian langkah itu telah berhasil diatasi oleh aparat keamanan .
"Pengiriman uang tanpa menyebut nama pengirim dan penerima tetapi dijamin sampai, itu jasa bank di sana. Kemarin berhasil di blok yang ke Madura. Kemudian cegah juga yang berupaya membuat kekacauan di Ambon," jelas Wawan Purwanto.
Polisi Malaysia telah menangkap tiga orang yang terkait dengan imbauan Kedutaan Amerika Serikat dan Australia soal kemungkinan adanya serangan di kawasan wisata di jalan Alor, bukit Bintang, Kuala Lumpur.
Satu dari tiga orang tersebut adalah warga negara Indonesia. Wawan menyatakan saat ini lembaganya dan juga aparat sedang melakukan komunikasi dengan pihak otoritas Malaysia perihal keterlibatan warga negara Indonesia itu.
Sementara itu Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pemerintah akan melakukan antisipasi terkait ancaman Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)
"Adalah jelas, pastilah kita juga antisipasi. Islam tidak mengajarkan untuk bunuh-membunuh orang. Itu yang merusak agama Islam di mata agama lain, ya itu," kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. [fw/eis]