Indonesia Setujui Penanaman Kembali Kelapa Sawit Seluas 53 Ribu Hektare pada 2023

FILE - Foto udara perkebunan kelapa sawit di Batanghari, Jambi, 28 November 2018. (Foto: Antara/Wahdi Septiawan via REUTERS)

Indonesia pada tahun 2023 menyetujui penanaman kembali pohon kelapa sawit seluas 53.012 hektare di lahan milik para petani kecil di bawah program bersubsidi, menurut data dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada hari Rabu (10/1).

Luas penanaman kembali meningkat dari 30.759 hektare pada tahun 2022, namun masih berada di bawah target tahunan Indonesia. BPDPKS bertugas menyalurkan subsidi penanaman kembali pohon kelapa sawit.

Indonesia, produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, menetapkan target untuk menanam kembali 180.000 hektare pohon kelapa sawit di lahan petani-petani kecil setiap tahunnya untuk meningkatkan produksi tanpa harus membuka lebih banyak hutan.

Para ahli mengatakan Indonesia perlu segera menanam kembali pohon kelapa sawitnya karena hasil panen menurun sementara permintaan minyak nabati meningkat, termasuk untuk biodiesel.

Skema peremajaan kelapa sawit oleh petani kecil diluncurkan pada tahun 2016 dan awalnya menargetkan penggantian sekitar 2,5 juta hektare pohon tua pada tahun 2025. Namun hanya 326.308 hektare yang disetujui pada akhir tahun 2023, dan hanya 205.524 hektar yang benar-benar ditanam. [ab/uh]