Indonesia Siap Produksi Vaksin Flu Burung

  • Fathiyah Wardah

Para ilmuwan melakukan penelitian flu burung terhadap seekor burung yang terbang lintas negara (foto: ilustrasi).

Dengan biaya Rp 2 miliar, pembuatan bibit vaksin ini dilakukan bersama-sama antara para ahli biologi molekuler dari Universitas Airlangga dan Jepang.

Setelah melakukan riset selama enam bulan, peneliti dari laboratorium Pusat Penelitian Flu Burung Universitas Airlangga, berhasil menciptakan seed (bibit) vaksin flu burung untuk manusia.

Peneliti Flu Burung dari Unair Dr C.A. Nidom menegaskan pihaknya melakukan penelitian H5N1 atau flu burung sejak ada pasien flu burung yang meninggal dunia di Bogor pada tahun 2005.

Dengan biaya Rp 2 miliar, pembuatan bibit vaksin ini dilakukan bersama-sama antara para ahli biologi molekuler dari Universitas Airlangga dan Jepang. Bibit virus ini merupakan hasil dari pencocokan virus flu burung yang kemudian dibuat model virus baru yang mampu membunuh virus aslinya.

Di Indonesia, setidaknya telah ditemukan 170 varian virus flu burung yang terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu menginfeksi hewan atau unggas, menginfeksi manusia, dan menginfeksi manusia maupun hewan.

Peneliti Unair, Dr. Nidom mengatakan, "Kami mempunyai satu virus yang dari aspek kriteria immunology dan kecocokan virus ini dilapangan itu sudah kami punyai. Nah dari situlah kami berangkat untuk menjadikan virus ini menjadi sebuah seed vaccine. Dan ini di Indonesia baru pertama kali untuk menghasilkan seed vaccine untuk manusia. Teknologi yang kami lakukan sesuai dengan anjuran WHO yaitu dengan merekayasa genetika atau merekons truksi dari virus yang ada kami gabung dengan virus lain yang bisa meningkatkan aspek produktivitas kalau nanti dibuat di Industri."

Dengan keberhasilan penelitian ini, Nidom berharap rantai bisnis jual-beli virus dari Indonesia ke luar untuk kepentingan perusahaan farmasi multinasional bisa dihentikan.

Menurut Nidom, saat ini bibit vaksin flu burung itu sudah disampaikan kepada Menteri Koodinator Kesejahteraan Rakyat yang juga ketua Komnas Zoonosis Agung Laksono.

Dr. Nidom menambahkan, "Tetapi kalau pengiriman keluar itu atas dasar kita ini merasa tidak mampu untuk membuat semacam seed vaccine atau sebagainya itu yang saya kira tidak perlu dilakukan lagi karena di Indonesia sudah bisa melakukan itu dari A sampai Z nya. Yang bekerja dari mulai pengembalian sample kemudian identifikasi terus kemudian melakukan rekombinasi terhadap virus sampai pada pengujian di laboratorium, uji tantang dan sebagainya itu kami lakukan sendiri tetapi di supervisi oleh teman-teman dari Tokyo."

Sementara, Deputi Kesehatan dari Kementeriaan Koordinator Kesejahteraan Rakyat Emil Agustiono mengatakan Indonesia siap memproduksi vaksin H5N1 dengan adanya penyerahan bibit vaksin flu burung itu dari Universitas Airlangga.

Emil Agustiono mengatakan, "Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan pembuatan vaksin H5N1 pada manusia. Saat ini seed vaccine nya sudah dibuat oleh Unair dan dilanjutkan kepada direksi Bio Farma untuk diproduksi nantinya setelah melalui berbagai macam uji klinik. Paling lambat tahun depan."

Selama ini, Universitas Airlangga merupakan satu-satunya universitas di Indonesia yang melakukan penelitian flu burung.