Indonesia Terima Bantuan Dua Juta Dosis Vaksin Sinovac dari China

  • Fathiyah Wardah

Pekerja menurunkan peti kemas berisi vaksin percobaan virus corona buatan perusahaan China Sinovac dari ruang kargo pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta. (Foto: via AP)

Indonesia terus mendapat bantuan vaksin COVID-19 dari beragam negara. Pada Jumat (24/9) pemerintah menerima dua juta dosis vaksin Sinovac sumbangan dari China yang tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam jumpa pers secara virtual dari New York, Amerika Serikat, mengatakan kerja sama adalah kunci dan mesin diplomasi Indonesia yang akan terus bekerja untuk menjalin kerja sama supaya kebutuhan vaksin dalam negeri tercukupi.

"Hari ini telah tiba satu juta dosis vaksin Sinovac bantuan pemerintah RRT (Republik Rakyat Tiongkok). Hari ini juga tiba satu juta dosis vaksin Sinovac bantuan perusahaan Sinovac yang diberikan secara gratis," kata Retno.

Menlu RI Retno Marsudi di Kantor Kementerian Luar Newgeri RI di Jkarta, 9 September 2021. (Foto: Kemlu RI)

Tiga hari lalu, lanjut Retno, Indonesia juga menerima sumbangan 200 ribu dosis vaksin jadi Sinovac dari Red Cross Society China.

Retno menambahkan dengan kedatangan vaksin-vaksin COVID-19 tersebut, maka di titik kedatangan atau Bandar Udara Soekarno Hatta, jumlah vaksin yang sudah tiba di Indonesia sampai hari ini sebanyak 273.603.790 dosis baik dalam bentuk vaksin jadi maupun vaksin curah.

Retno menjelaskan dalam Sidang Majelis Umum PBB, Kamis (23/9), Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan sejumlah negara memiliki surplus vaksin sedangkan sebagian negara lainnya tak memiliki persediaan vaksin.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyaksikan kedatangan kargo vaksin Covid-19 yang dikembangkan Sinovac Biotech, perusahaan farmasi asal China, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 3

Dalam forum PBB tersebut, Presiden Joko Widodo juga mengangkat keprihatinan serupa. Jokowi menekankan pemulihan ekonomi hanya dapat dilakukan jika dunia mengatasi pandemi bersama-sama, termasuk mempersempit ketimpangan akses vaksin.

Menurut Retno, pesan serupa juga disampaikan Jokowi dalam KTT Global Summit to End COVID-19 Pandemic pada 22 September 2021. Jokowi mengatakan ketimpangan vaksin antarnegara harus segera diatasi melalui Fasilitas Covax dan kerja sama berbagi vaksin. Akses yang merata terhadap vaksin juga harus terus ditingkatkan.

Jokowi menegaskan pula politisasi dan nasionalisme vaksin harus diakhiri.

Pada jumpa pers itu, Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian menjelaskan sumbangan satu juta dosis vaksin Sinovac tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah China untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam menangani pandemi COVID-19.

"(Bantuan vaksin Sinovac) diberikan setelah China sebelumnya menyumbang 120 ventilator, 400 generator oksigen, dan pasokan perlatan medis terkait lainnya kepada pemerintah Indonesia Agustus lalu," ujar Qian.

BACA JUGA: Studi: Vaksin COVID Sinovac Sangat Efektif Melawan Penyakit Serius

Menurut Qian, berbagai pihak di China, termasuk sektor swasta telah dan akan membantu Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19. Dia meyakini di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan dukungan seluruh rakyat, Indonesia akan mampu mengalahkan pandemi COVID-19.

Qian mengatakan sejak pandemi COVID-19 muncul Maret tahun lalu, China dan Indonesia saling mendukung dalam mengatasi wabah penyakit tersebut melalui kerja sama bilateral yang makin menguat.

Para petugas sedang menurunkan kargo berisi vaksin Covid-19 yang dikembangkan Sinovac Biotech, perusahaan farmasi asal China, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 31 Desember 2020. Kargo ini adalah pengiriman kedua vaksin Sin

Dia menyebutkan Sinovac telah mengekspor 215 juta dosis vaksin ke Indonesia atau 20 persen dari jumlah ekspor vaksin China ke seluruh dunia.

Menurut Qian, lima produsen vaksin China telah beroperasi di Indonesia dalam hal riset dan pengembangan hingga produksi dengan menggunakan empat teknologi berbeda. China secara aktif mendukung Indonesia untuk menjadi pusat produksi vaksin regional.

Qian menegaskan di masa depan Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan vaksinnya sendiri tapi juga dapat mengekspor ke negara lain. [fw/em]