Menteri Perdagangan Australia, Steven Ciobo mengatakan, Rabu (6/6), penundaan berpekan-pekan proses pemeriksaan pabean minuman anggur yang dieskpor negara itu ke China merupakan tindakan yang menjengkelkan dalam hubungan perdagangan bilateral yang berkembang antara kedua negara meski terjadi ketegangan diplomatik.
Perwakilan industri daging sapi dan anggur Australia mendesak pemerintah untuk memperbaiki perselisihan diplomatik dengan Beijing yang dikhawatirkan mempengaruhi ekspor mereka ke China, mitra dagang paling penting Australia.
Australia bersitegang dengan China terkait rencana Canberra untuk melarang campur tangan asing dalam politik dalam negerinya. China membalas sikap Australia dengan mempersulit proses ekspor dari negara itu.
Treasury Wine Estates, salah satu perusahaan minuman anggur terbesar di dunia yang berbasis di Australia mengatakan kepada Pasar Sekuritas Australia, bulan lalu, minuman anggur hasil produksi mereka mengalami hambatan pemrosesan di badan bea-cukai China.
Ekspor minuman anggur Australia ke China meningkat drastis sejak kesepakatan perdagangan bilateral bebas antara kedua negara mulai berlaku Desember 2015.
Ekspor minuman anggur meningkat dari senilai 162 juta dolar per tahun pada tahun 2015 menjadi lebih dari 800 juta dolar pada 2017, atau hampir dua kali lipat dari nilai ekspor minuman anggur Australia ke pelanggan terbesar keduanya, AS. [ab/uh]