Kelangsungan industri penerbangan global terancam dengan kerugian yang diperkirakan mencapai hampir 160 miliar dolar tahun ini dan tahun depan karena krisis virus corona, sebut Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) hari Selasa.
IATA menurunkan proyeksinya dalam industri penerbangan sebagai respons terhadap wabah virus corona gelombang kedua dan penutupan maskapai yang mempengaruhi pasar yang besar.
“Krisis COVID-19 mengancam kelangsungan industri transportasi,” sebut IATA, yang juga memperingatkan bahwa 2020 akan menjadi tahun “terburuk” sepanjang masa bagi industri tersebut.
BACA JUGA: Maskapai Penerbangan Global Catat Kerugian Bersih $84 Miliar LebihPada Juni lalu, IATA memprediksi 100 miliar dolar kerugian selama dua tahun mendatang, tetapi kemudian merevisi prediksinya menjadi 118,5 miliar dolar kerugian dalam tahun 2020 dan 38,7 miliar dolar untuk tahun 2021.
Proyeksi suram itu menyoroti tantangan yang masih dihadapi sektor tersebut terlepas dari terobosan menggembirakan dalam pembuatan vaksin COVID-19. Kepala ekonom IATA Brian Pearce menggambarkan COVID-19 sebagai guncangan terbesar bagi penerbangan sejak Perang Dunia II.
BACA JUGA: Pemulihan Maskapai Penerbangan Global akan Lebih LamaPrediksi IATA mengasumsikan sejumlah negara akan membuka kembali perbatasan mereka pada pertengahan tahun depan, sementara mereka terbantu oleh kombinasi uji coba dan distribusi vaksin virus corona.
IATA mengulangi seruannya bagi pemerintah negara-negara untuk menggantikan persyaratan ketat perjalanan dengan program-program pengujian yang meluas. [uh/ab]