Sementara nilai “core inflation,” yang dihitung berdasarkan seluruh kenaikan harga kecuali harga makanan dan energi yang kerap bergejolak, berada di level 4,8% dari tahun-ke-tahun, yang juga lebih rendah dari perkiraan para ekonom. Pembuat kebijakan di Bank Sentral Amerika ingin melihat penurunan nilai core inflation menjadi 2%, yang berarti masih ada ruang untuk perbaikan. Tetapi sebagian besar analis melihat laporan hari Rabu itu sebagai kabar yang sangat baik.
Analis ekonomi senior di Bankrate.com, Mark Hamrick, mengatakan pada VOA bahwa “kita telah mengalami perjalanan inflasi yang cukup tinggi selama beberapa tahun terakhir ini, tetapi saat mengkaji Indeks Harga Konsumen, pengukuran ini tidak saja lebih baik, tetapi juga lebih baik dari yang diharapkan. Ini kombinasi yang bagus!”
Presiden Joe Biden memuji berita inflasi yang positif itu dalam pernyataan hari Rabu, yang mengaitkan penurunan harga dengan kebijakan ekonomi – yang disebutnya sebagai “Bidenomics.”
“Pekerjaan berjalan baik dan harga-harga turun, itulah langkah Bidenomics!” ujarnya. “Laporan hari ini memberi bukti baru dan menggembirakan bahwa inflasi turun, sementara ekonomi kita tetap kuat. Inflasi tahunan telah turun sepanjang 12 bulan ini, dan kini turun menjadi 3%. Kita telah membuat kemajuan. Sementara angka pengangguran tetap mendekati rekor terendah dan kisaran usia bekerja warga Amerika kini lebih tinggi dalam 20 tahun.”
Biden melanjutkan dengan merujuk pada meningkatnya upah pekerja, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Ia berjanji untuk terus “memperjuangkan penurunan biaya bagi keluarga setiap hari.”
BACA JUGA: Inflasi di AS Capai Titik Terendah Sejak 2021Setelah menurunkan suku bunga hingga mendekati nol ketika perebakan luas pandemi virus corona yang terburuk, Bank Sentral Amerika pada bulan Maret 2022 memulai serangkaian kenaikan tajam tingkat suku bunga untuk mendinginkan ekonomi dan menurunkan kenaikan harga.
Pada bulan Mei 2023, Bank Sentral telah menaikkan target tingkat suku bunga sebesar lima poin persentase ke kisaran antara 5% hingga 5,25%. Tingkat suku bunga, yang dikenakan oleh bank satu sama lain untuk pinjaman dengan jangka sangat pendek, adalah tolok ukur penting yang memengaruhi tingkat suku bunga yang dibayar konsumen untuk berbagai bentuk kredit – termasuk KPR, pinjaman mobil, dan hutang kartu kredit.
Bank Sentral Amerika tidak menaikkan suku bunga pada bulan Juni, dan menolak menaikkan suku bunga lagi dalam pertemuan terakhir Federal Open Market Committee (FOMC). Namun demikian para pengambil kebijakan diperkirakan akan meningkatkan kembali tingkat suku bunga ketika mereka melangsungkan pertemuan akhir bulan ini.
Angka inflasi pada Rabu yang lebih rendah dari perkiraan, memicu spekulasi soal apakah kenaikan suku bunga pada akhir Juli nanti akan menandai berakhirnya tahap pengetatan yang dilakukan Bank Sentral Amerika. [em/rs]