Presiden Amerika Joe Biden memuji laporan inflasi terbaru yang dirilis Selasa pagi (13/12) dengan mengatakan laporan itu menunjukkan rencana ekonominya “berhasil.”
Namun demikian presiden mengakui bahwa “harga-harga masih terlalu tinggi,” seraya menambahkan “kita (masih) punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan.”
Data baru menunjukkan inflasi di Amerika melambat kembali bulan lalu, isyarat terbaru bahwa kenaikan harga telah mereda meskipun masih tetap menekan rumah tangga Amerika.
Harga konsumen pada bulan November lalu naik 7,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Ini berarti turun tajam dari 7,7% pada bulan Oktober, dan juga puncaknya pada Juni lalu yang mencapai 9,1%. Penurunan pada bulan November ini adalah yang kelima berturut-turut.
BACA JUGA: Menkeu AS: Inflasi Amerika akan Jauh Lebih Rendah Pada Akhir 2023Berbicara di ruang Roosevelt, Biden mengatakan “ketika inflasi di banyak negara meningkat dua digit, inflasi di Amerika turun.”
Biden merujuk pada penurunan harga BBM, makanan, mobil dan lain-lain sebagai tanda-tanda bahwa “rencana ekonominya berhasil.”
Namun ia mengingatkan masih “perlu waktu untuk mengembalikan inflasi ke tingkat normal, saat kita melakukan transisi ke pertumbuhan yang lebih stabil.”
Banyak pihak mengatakan laporan terbaru itu merupakan bukti terkuat bahwa hingga saat ini inflasi di Amerika terus melambat dari akselerasi harga pertama yang terjadi sekitar 18 bulan lalu, dan mencapai yang tertinggi dalam empat puluh tahun pada awal tahun 2022 lalu. [em/jm]