Inggris dalam Status Darurat untuk Pertama Kali Sejak PD II

Tentara dari Resimen Royal Anglian membantu membangun Rumah Sakit NHS Nightingale yang baru untuk memerangi penyebaran virus corona (COVID-19), di London, Inggris, 27 Maret 2020.

Inggris dalam keadaan darurat untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II.

Langkah itu berarti pemerintah Inggris mendirikan apa yang disebutnya pusat-pusat koordinasi strategis di seluruh Inggris untuk mendistribusikan pasokan kepada masyarakat untuk membantu mengatasi wabah virus corona.

Ada lebih dari 22 ribu kasus yang dikonfirmasi di Inggris -- termasuk Perdana Menteri Boris Johnson dan Pangeran Charles. Lebih dari 1.200 orang telah meninggal dunia. Pejabat kesehatan mengatakan karantina wilayah (lockdown) bisa berlangsung selama enam bulan, tapi mengatakan apabila masyarakat mematuhi anjuran dan kondisi membaik, lockdown dan pembatasan lain bisa dilonggarkan.

Di Moskow, lockdown baru akan dimulai. Wali Kota Sergei Sobyanin mengatakan mulai Senin (30/3), orang-orang hanya akan diperbolehkan keluar rumah untuk belanja makanan dan obat-obatan, mengajak anjing berjalan, atau untuk layanan medis mendesak.

Polisi akan mengeluarkan izin khusus bagi mereka yang tidak bisa bekerja dari rumah. Moskow melaporkan 1.000 kasus dan kepala Gereja Ortodoks Rusia menganjurkan para jemaat untuk beribadah di rumah "sebelum korban berjatuhan." [vm/ft]