Perdana Menteri Inggris David Cameron mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menyampaikan pesan yang keras dan jelas terkait sanksi terhadap Suriah.
Dewan itu akan mengadakan pemungutan suara hari Kamis mengenai rancangan resolusi yang didukung Barat yang mungkin akan mengenakan sanksi terhadap pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Rusia telah berjanji akan memjatuhkan veto atas langkah tersebut.
Cameron meminta kepada negara-negara yang telah menolak seruan sebelumnya akan sanksi, Rusia dan Tiongkok, dan menanyakan bukti tambahan yang mereka butuhkan untuk mengakui pemerintahan kejam di Suriah. Dia juga mengatakan sudah waktunya bagi Assad untuk mundur.
Menyusul kekerasan yang meningkat dan pemboman hari Rabu yang menewaskan beberapa pejabat tinggi Suriah, Menteri Pertahanan Amerika Leon Panetta mengatakan keadaan di Suriah menjadi tidak terkendali dan mendesak masyarakat internasional agar menekan Assad untuk mengundurkan diri.
Rusia mengutuk pengeboman tersebut sebagai tindakan terorisme dan mengatakan pihaknya berharap dalang serangan itu akan ditemukan dan dihukum.
Sementara itu, pertempuran antara pasukan pemberontak dan pasukan pemerintah Suriah terus berlanjut di ibukota, Kamis (19/7), sehari setelah pengeboman menewaskan menteri pertahanan negara itu dan dua pejabat lain ketika mereka sedang mengadakan pertemuan tingkat tinggi.
Para pemberontak mengaku bertanggungjawab atas ledakan hari Rabu di Damaskus, dan mengatakan itu menunjukkan awal berakhirnya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon meminta Dewan agar memikul tanggungjawabnya dan mengambil tindakan yang efektif dan mengatakan rakyat Suriah sudah menderita terlalu lama.
Cameron meminta kepada negara-negara yang telah menolak seruan sebelumnya akan sanksi, Rusia dan Tiongkok, dan menanyakan bukti tambahan yang mereka butuhkan untuk mengakui pemerintahan kejam di Suriah. Dia juga mengatakan sudah waktunya bagi Assad untuk mundur.
Menyusul kekerasan yang meningkat dan pemboman hari Rabu yang menewaskan beberapa pejabat tinggi Suriah, Menteri Pertahanan Amerika Leon Panetta mengatakan keadaan di Suriah menjadi tidak terkendali dan mendesak masyarakat internasional agar menekan Assad untuk mengundurkan diri.
Rusia mengutuk pengeboman tersebut sebagai tindakan terorisme dan mengatakan pihaknya berharap dalang serangan itu akan ditemukan dan dihukum.
Sementara itu, pertempuran antara pasukan pemberontak dan pasukan pemerintah Suriah terus berlanjut di ibukota, Kamis (19/7), sehari setelah pengeboman menewaskan menteri pertahanan negara itu dan dua pejabat lain ketika mereka sedang mengadakan pertemuan tingkat tinggi.
Para pemberontak mengaku bertanggungjawab atas ledakan hari Rabu di Damaskus, dan mengatakan itu menunjukkan awal berakhirnya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon meminta Dewan agar memikul tanggungjawabnya dan mengambil tindakan yang efektif dan mengatakan rakyat Suriah sudah menderita terlalu lama.