Inggris Genjot Dana Keamanan Hadapi Ancaman China dan Rusia

Tentara Inggris memberi pelatihan kepada tentara Ukraina untuk mempertahankan tanah air mereka dari agresi Rusia. (Foto: Istimewa)

Inggris pada Senin (13/3) mengungkapkan rencana untuk meningkatkan pengeluaran militer dan keamanannya dalam menghadapi "tantangan yang menentukan zaman" yang disebar oleh China dan Rusia. London terus memperbarui kebijakan strategis luar negeri dan pertahanannya terkait hal tersebut.

Pemerintah Inggris mengidentifikasi "ancaman yang ditimbulkan oleh Rusia terhadap keamanan Eropa" sebagai prioritas jangka pendek hingga menengah yang paling mendesak.

Dalam laporan “Tinjauan Terpadu” setebal 63 halaman disebutkan China sebagai "tantangan sistemik yang berimplikasi pada hampir setiap bidang kebijakan pemerintah.”

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly di Villa Madama di Roma, Kamis, 9 Februari 2023. (Foto: AP )

"Kita tidak bisa menutup mata terhadap perilaku militer dan ekonomi yang semakin agresif dari Partai Komunis China," kata Menteri Luar Negeri James Cleverly kepada parlemen.

Ia menambahkan Beijing "memicu ketegangan" dengan Taiwan - pulau otonom yang memiliki pemerintah sendiri yang dianggap China sebagai wilayahnya - dan berusaha "menggunakan kekuatan" negara lain.

Berdasarkan kajian itu, Inggris harus meningkatkan belanja pertahanan dan keamanan nasional, baik saat ini maupun di masa depan, untuk menghadapi ancaman tersebut.

BACA JUGA: Kemenhan Inggris: Serangan Rudal Rusia di Ukraina Kemungkinan Kian Gencar

Hal itu termasuk rencana untuk membelanjakan £5 miliar ($6 miliar) untuk bidang pertahanan selama dua tahun ke depan. Dalam konteks pertahanan, Inggris akan berfokus pada ketahanan nuklir dan mengisi kembali persediaan amunisi yang habis.

Meskipun mencap Rusia sebagai "ancaman langsung paling kuat terhadap Inggris", laporan tersebut juga mengumumkan poros yang banyak digembar-gemborkan di Asia untuk melawan ancaman China yang semakin meningkat.

"China menimbulkan tantangan yang menentukan zaman untuk jenis tatanan internasional yang ingin kita lihat, baik dalam hal keamanan maupun nilai - sehingga pendekatan kita harus berkembang," tulis Perdana Menteri Rishi Sunak dalam kata pengantar laporan tersebut.

Dia menambahkan Inggris akan bekerja sama dengan Beijing terkait agenda prioritas bersama seperti memerangi perubahan iklim. Namun London berjanji akan terus beriringan dengan sekutu dalam melawan upaya Beijing untuk "memaksa atau menciptakan ketergantungan.”

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Lulworth, Dorset, Inggris, Rabu, 8 Februari 2023. (Foto: via Reuters)

"Dan kita mengambil tindakan baru untuk melindungi diri kita sendiri, demokrasi kita, dan ekonomi kita di dalam negeri," kata Sunak.

Untuk itu, diperlukan perubahan pada sejumlah lembaga, termasuk menciptakan "dana keamanan terintegrasi" sejumlah £1 miliar dan pembentukan Otoritas Keamanan Perlindungan Nasional untuk meningkatkan ketahanan infrastruktur vital.

Para menteri juga akan menggandakan pendanaan yang dialokasikan untuk keterampilan dan pengetahuan tentang China untuk para staf pemerintah, termasuk keterampilan bahasa Mandarin.

Kantor berita BBC World Service akan mendapatkan tambahan dana £20 juta untuk melindungi belasan layanan bahasanya selama dua tahun ke depan dan "mendukung penyiaran berbahasa Inggris dan melawan disinformasi.” [ah/rs]