Inggris Melobi AS agar Tetap Ikut Dalam Persetujuan Nuklir Iran

Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson di 10 Downing Street, London, 1 Mei 2018. (Foto: dok).

Menteri Luar Negeri Inggris akan melobi pemerintahan Trump agar tetap turut dalam persetujuan tahun 2015 yang dicapai antara Iran dan negara-negara kuat dunia untuk membatasi program nuklir Iran sebagai imbalan pengurangan sanksi.

Boris Johnson akan bertemu hari ini dengan Wakil Presiden Amerika Mike Pence dan Penasehat Keamanan Nasional John Bolton di mana Iran sebagai pokok pembicaraan utama, menurut kantor Menteri luar Negeri Inggris itu.

“Inggris, Amerika, dan mitra-mitra mereka di Eropabersatu dalam usaha menanggulangi tingkah laku Iran yang membuat kawasan Timur Tengah kurang aman – kegiatan sibernya, dukungan pada kelompok-kelompok seperti Hezbollah, dan program misilnya yang berbahaya, yang mempersenjatai milisi Houthi di Yaman,” kata Johnson menjelang kunjungannya ke Amerika.

Presiden Amerika Donald Trump sering mengkritik apa yang disebutnya persetujuan yang cacat, dan menunggu sampai tanggal 12 Mei untuk memutuskan apakah akan memperpanjang penghentian sanksi yang terkait dengan persetujuan nuklir dengan Iran. Trump ingin menambah pembatasan atas program misil balistik Iran dan menentang pasal persetujuan itu yang akan membebaskan Iran untuk melanjutkan program nuklirnya pada waktu tertentu di masa depan.

Inggris, China, Perancis, Rusia, Jerman, dan Amerika Serikat merundingkan persetujuan itu dengan Iran sementara ada tuduhan bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir. Iran berkali-kali membantah hal itu, dan lebih jauh menegaskan bahwa Iran berhak mengembangkan misil balistik untuk pertahanan. [gp]