Perancis dan Inggris, Kamis (24/1), menyatakan dukungan bagi ratusan ribu demonstran Venezuela yang turun ke jalan-jalan untuk menuntut mundurnya Presiden Nicolas Maduro, karena dianggap sebagai pemimpin yang “tidak sah”.
Ketika demonstran anti Maduro itu melancarkan protes di seluruh negara, Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan ia menyambut keberanian “ratusan ribu warga Venezuela yang berdemonstrasi untuk menuntut kemerdekaan.”
Pemimpin oposisi dan ketua DPR Juan Guaido telah menyatakan diri sebagai presiden sementara, dan langkah ini disambut Amerika serta beberapa pemerintah Amerika Latin. Tapi tindakan itu mendorong Maduro untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika dan mengusir ke-75 diplomatnya dari Venezuela.
Presiden Trump menolak penarikan diplomatnya dengan alasan ia tidak mengakui Maduro sebagai pemerintah yang sah dan karena Guaido telah minta supaya para diplomat Amerika itu tetap berada di Venezuela.
Jumlah negara yang mendukung Guaido terus bertambah, tapi Rusia dan China menyatakan dukungannya bagi Maduro, yang telah berkuasa sejak 2013. Bulan lalu Rusia mengirim dua pesawat pembom yang bisa membawa senjata nuklir untuk mengadakan latihan bersama dengan Angkatan Udara Venezuela. [ii]