Evelyn Wangsa, mahasiswa strata dua program keperawatan di UCLA, sedang mengikuti kuliah Rabu siang (1/6) ketika tiba-tiba mendengar bunyi tembakan dan perintah untuk mengikuti prosedur “lockdown”. Evelyn bersama puluhan teman yang sedang berkuliah diminta bersembunyi di salah satu sudut ruangan, mengunci pintu dan menutup semua jendela ruangan. Evelyn menyampaikan hal ini dengan suara tertahan ketika dihubungi VOA melalui telfon.
Evelyn: I can’t talk for too long. Right now we’re in the class room.We’re fine. The incident happened at around 9.50 AM, when suddenly there was an alert. There was a message that there was a shooting at engineering lab. (Saya tidak bisa bicara terlalu lama. Sekarang kami ada di kelas, kami semua baik-baik saja. Insidennya terjadi sekitar jam 9:50 pagi (waktu setempat) saat kami mendengar pemberitahuan keadaan bahaya dan kami mengetahui ada penembakan di laboratorium teknik.)
VOA: Jadi penembakan terjadi di laboratorium teknik?
Evelyn: Ya.
VOA: Ada berapa penembak yang diketahui?
Evelyn: Ada lima orang.
VOA: Ini masih berlangsung?
Evelyn: Ya.
VOA: Anda berada di mana sekarang?
Evelyn: Saya berada di dalam kelas dan kami semua di-lockdown.
VOA: Apa informasi yang disampaikan kepada Anda?
Evelyn: Ada tiga teman kami yang berjalan dari luar, disuruh lari dan akhirnya berlindung di dalam kelas ini. Memang suasananya terdengar gaduh. Banyak sekali suara crowded dan barusan ada penembakan di asrama. Kabarnya ada lima penembak, satu sudah tertangkap. Jadi sekarang ada empat penembak aktif. Satu ke utara, satu ke selatan, satu ke apartemen dan satu ke tengah kampus. Jadi mereka berpencar. Saya juga melihat helikopter dan polisi SWAT.
VOA: Jadi aparat sudah masuk ke dalam kampus ya?
Evelyn: Ya.
VOA: Tapi Anda masih diminta bersembunyi?
Evelyn: Ya.
VOA: Saya dengar kampus sekarang berada dalam kondisi sangat ramai karena menjelang ujian akhir?
Evelyn: Ya. Karena minggu depan sudah ujian akhir, jadi kami harus mempersiapkan diri dengan pre-test dan lain-lain.
VOA: Apakah Anda bisa menghubungi keluarga atau teman lain?
Evelyn: Bisa. Saya sudah menghubungi orang tua saya mengabarkan bahwa saya baik-baik saja. Tetapi saya masih belum bisa keluar.
Kantor berita Associated Press mengutip petugas LAPD Aareon Jefferson yang mengukuhkan bahwa sedikitnya dua orang tewas tertembak.
Kampus seluas 419 hektar itu kini di-lockdown atau ditutup. Seluruh orang tidak diperkenankan meninggalkan atau memasuki kampus. Dan sebagaimana informasi Evelyn Wangsa tadi, semua mahasiswa yang sedang mengikuti kuliah diminta bersembunyi di dalam kelas dan mematuhi prosedur lockdown.
Kampus yang terletak di sisi barat Los Angeles itu memiliki sekitar 43.000 mahasiswa dan minggu pertama Juni ini merupakan minggu tersibuk karena para mahasiswa sedang mempersiapkan diri mengikuti ujian akhir pekan depan.
Banyak mahasiswa UCLA menulis di sosial media mengabarkan kepada keluarga dan teman-teman tentang kondisi mereka saat ini. Ada yang menggambarkan suasana evakuasi yang panik dan kehadiran begitu banyak polisi dari berbagai kesatuan di lokasi. Sementara lainnya ada yang mengatakan sedang bersembunyi di sudut ruang kuliah yang gelap dengan pintu-pintu yang telah dibarikade.
Associated Press mengutip petugas urusan media UCLA Rebecca Kendall mengatakan tidak tahu berapa banyak penembak yang masih berada di dalam kampus atau keberadaan mereka sekarang. [em/ds]