Intelijen Amerika: Iran Lebih Bersemangat Lancarkan Serangan ke Daratan Amerika

Direktur CIA David Petraeus (kanan) mendengarkan penuturan Direktur Intelijen AS, James Clapper di Capitol Hill, Washington DC (31/1).

Kepala intelijen Amerika mengatakan ada peningkatan ancaman Iran bisa melakukan serangan pada daratan Amerika setelah gagal dalam rencana tahun lalu untuk membunuh duta besar Arab Saudi untuk Amerika.

Direktur Badan Intelijen Nasional Amerika James Clapper menyampaikan bahasan penting dalam penilaian tahunannya mengenai ancaman pada keamanan nasional Amerika kepada Komisi Intelijen Senat hari Selasa.

Clapper mengatakan bahwa para pemimpin Iran “kini lebih bersedia melakukan serangan terhadap Amerika” jika ada dugaan atau ancaman nyata dari Amerika terhadap rejim itu.

Pada bulan Oktober, Departemen Kehakiman Amerika menuduh dua warga Iran berkonspirasi dengan elemen-elemen pemerintah Iran untuk membunuh duta besar Arab Saudi untuk Amerika.

Clapper juga mengatakan keputusan nuklir Iran ditentukan oleh pendekatan untung rugi yang bisa dipengaruhi oleh diplomasi. Ia mengatakan para pemimpin Iran membuka kemungkinan mengembangkan senjata nuklir.

Penilaian itu keluar selagi negara-negara barat memperketat sanksi-sanksi terhadap Iran agar menghentikan kegiatan nuklirnya yang diduga untuk mengembangkan senjata nuklir. Iran tetap mengatakan program itu untuk tujuan damai.

Amerika juga mencantumkan dalam daftar peningkatan ancaman keamanan di internet khususnya dari negara seperti Russia dan Tiongkok dan proliferasi nuklir, senjata biologi dan kimia sebagai keprihatinan keamanan utama.

Penilaian itu juga mengatakan al-Qaida tetap menjadi ancaman meskipun ada penurunan aktivitas dalam organisasi teroris internasional itu setelah kematian beberapa pemimpinnya termasuk Osama bin Laden.

Masyarakat intelijen Amerika mengatakan dengan melemahnya kekuatan, al-Qaida tampaknya akan beralih pada rencana serangan lebih kecil dan sederhana terhadap Amerika dan kepentingan Amerika di luar negeri