Saham-saham Korea Selatan anjlok lebih dari 4 persen, sementara Hong Kong turun lebih dari 2 persen beberapa saat setelah pembukaan hari Jumat, setelah hari yang buruk di pasar Amerika dan Eropa.
Kekhawatiran bahwa dunia sedang berada di ambang resesi membuat pasar saham Amerika anjlok lebih dari 3 persen hari Kamis, sementara pasar saham Eropa turun lebih tajam yaitu 5 persen.
Penurunan dua hari berturut-turut ini menyusul peringatan dari bank sentral Amerika Rabu sore, yang melihat “resiko penurunan signifikan” atas perekonomian Amerika yang sedang mandek.
Penilaian dari Federal Reserve itu membuat pasar Asia berguguran, dengan aksi jual membuat kerugian lebih besar pada sejumlah pasar Eropa di London, Paris dan Frankfurt – dimana para investor juga masih dililit kekhawatiran bahwa Yunani akan gagal bayar.
Saham 30 perusahaan utama pada Indeks Dow Jones Industrial Average di Wall Street, pada hari Kamis sempat anjlok drastis hingga 500 point dibandingkan penutupan hari Rabu.
Harga-harga komoditi juga anjlok, dimana harga minyak mentah turun hampir 5 persen karena kekhawatiran akan lebih sedikitnya permintaan akibat penurunan ekonomi global. Bahkan harga emas yang kerap dinilai sebagai investasi yang aman bagi para investor, juga anjlok. Meskipun demikian obligasi Amerika masih dipandang sebagai investasi yang lebih aman.