Komite Olimpiade Internasional atau IOC, pada Kamis (12/10), menjatuhkan larangan kepada Komite Olimpiade Rusia (ROC), setelah ROC mengakui organisasi regional dari empat wilayah Ukraina yang dianeksasi. Larangan tersebut akan berlaku secepatnya.
Pada 5 Oktober lalu, ROC mengakui bahwa wilayah Luhansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia sebagai bagian dari komite olimpiade Rusia. Keempat wilayah tersebut berada di bawa otoritas Komite Olimpiade Nasional Ukraina. Langkah ROC tersebut dianggap sebagai pelanggaran terhadap Piagam Olimpiade, menurut IOC.
Ukraina dan negara-negara Barat mengecam referendum Rusia di empat wilayah itu tahun lalu, sebagai sebuah kepalsuan dan mengecam aneksasi itu sebagai tindakan ilegal.
BACA JUGA: ‘Kejar Mimpimu’: Tim Bola Voli Putri Afghanistan Tentang Taliban di Asian GamesROC akan ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut, yang berarti mereka tidak akan menerima dana apa pun karena "tidak dapat beroperasi lagi sebagai Komite Olimpiade," menurut pernyataan IOC.
Menyusul invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, IOC melarang atlet dari Rusia dan Belarus berlomba di ajang internasional.
Namun pada Maret lalu, IOC menyatakan atlet Rusia dan Belarus akan diizinkan berlomba di ajang internasional tanpa menggunakan bendera, lambang, atau lagu kebangsaan mereka. Pihak IOC juga menyatakan bahwa atlet tidak boleh dihukum atas tindakan pemerintah mereka.
Keputusan IOC pada hari Kamis untuk menangguhkan ROC tidak mengubah posisi mereka terhadap atlet Rusia atau Belarus.
Komite Olimpiade Rusia mengecam tindakan yang diambil IOC dan mengklaim penangguhan itu bermuatan politis. [ps/rs]
Sejumlah informasi dalam laporan ini berasal dari Reuters