Peristiwa yang sebelumnya diharapkan sebagai sekedar penobatan Salt Lake City sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2034, pada hari Rabu (24/7) berubah menjadi masalah politik Olimpiade yang rumit, ketika IOC mendesak para pejabat Utah untuk mengakhiri penyelidikan FBI atas dugaan upaya menutup-nutupi doping.
Komite Olimpiade Internasional marah atas penyelidikan federal AS yang sedang berlangsung atas dugaan doping yang dilakukan oleh perenang China. Perenang China tersebut sebelumnya diizinkan berkompetisi di Olimpiade China meskipun tesnya positif.
Badan Anti-Doping Dunia (WADA) menerima penjelasan China atas tes tersebut, dan para pejabat AS kini sedang menyelidiki keputusan tersebut berdasarkan undang-undang anti-konspirasi yang disahkan setelah skandal doping Rusia di Olimpiade Musim Dingin Sochi.
Presiden IOC Thomas Bach ingin memastikan WADA menjadi satu-satunya otoritas dalam kasus doping Olimpiade, terutama menjelang Olimpiade Musim Panas yang akan digelar di Los Angeles pada tahun 2028.
IOC menambahkan klausul pada kontrak tuan rumah Salt Lake, menuntut penyelenggara lokal, termasuk Gubernur Utah Spencer Cox, agar menghentikan penyelidikan federal atau berisiko kehilangan penyelenggaraan Olimpiade.
Cox dan yang lainnya berjanji untuk melobi presiden AS dan Kongres.
“Kami setuju jika Amerika Serikat tidak mendukung atau melanggar peraturan Federasi Anti-Doping Dunia, maka mereka dapat membatalkan penyelenggaraan Olimpiade dari kami dan Amerika Serikat,” kata Cox setelah pengumuman tersebut.
"Itulah satu-satunya cara agar kita dapat menjamin bahwa kita akan memenangkan penyelenggaraan Olimpiade."
Dalam diplomasi Olimpiade dunia sekalipun, memaksa pejabat pemerintah secara terbuka menyetujui melakukan lobi untuk IOC adalah sebuah tindakan mencengangkan.
Setelah mendapatkan persetujuan kontingen Utah mengenai klausul tersebut, IOC secara resmi memberikan peluang penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin 2034 kepada Salt Lake dengan selisih suara 83-6.
Ibu kota Utah adalah satu-satunya kandidat setelah IOC memberikan hak perundingan eksklusif kepada Salt Lake City tahun lalu dalam proses yang cepat.
Tim kampanye yang menyampaikan penawaran penyelenggaraan tersebut kepada anggota IOC termasuk Cox, Wali Kota Salt Lake City Erin Mendenhall dan pemain ski Alpine Lindsey Vonn. Di Amerika pada jam 3 dini hari warga menonton siaran tersebut dari Paris.
Klausul yang dimasukkan ke dalam kontrak mengharuskan para pejabat Utah untuk bekerja sama dengan presiden AS saat ini dan di masa depan serta anggota Kongres "untuk meringankan kekhawatiran" mengenai penyelidikan federal terhadap doping.
Klausul IOC itu memungkinkan badan Olimpiade untuk mengakhiri kesepakatan Salt Lake City jika otoritas WADA diganggu di wilayah AS.
Peran WADA disoroti karena menerima penyelidikan China yang menyatakan bahwa ke 23 perenang terkontaminasi oleh partikel-partikel obat jantung terlarang di dapur hotel.
Tiga medali emas China pada cabang renang Olimpiade Tokyo diraih oleh perenang yang terlibat dalam kasus tersebut. Ada pula yang berlaga di Paris pekan depan.
Kasus ini akan diselidiki di AS berdasarkan undang-undang federal yang menggunakan nama pelapor doping negara bagian Rusia pada Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014.
IOC dan WADA melobi untuk menentang pengesahan undang-undang tersebut, yang dikenal sebagai Undang-Undang Rodchenkov, dan memberikan yurisdiksi luas kepada badan-badan federal AS untuk menegakkan doping di seluruh dunia menjelang Los Angeles menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2028.
“Kami akan bekerja sama dengan anggota Kongres kami,” kata Gubernur Cox kepada Bach dan pemilih IOC menjelang pemungutan suara tahun 2034, “kami akan menggunakan semua kekuatan yang tersedia bagi kami untuk menyelesaikan masalah ini.”
Salt Lake City pertama kali menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada tahun 2002. Pencalonan tersebut dilanda skandal suap, yang menyebabkan reformasi anti-korupsi di IOC.
Mitt Romney yang kemudian menjadi Senator AS, ditugaskan untuk membersihkan Olimpiade tersebut, yang berjalan dengan baik meskipun keamanan diperketat.
Olimpiade tersebut adalah acara olahraga internasional terbesar yang diselenggarakan oleh AS setelah serangan 11 September lima bulan sebelumnya.
“Saya minta maaf kepada Anda, dan bagi kami, karena masalah ini muncul sekarang,” kata Bach kepada delegasi dari Salt Lake City menjelang pemungutan suara.
Merupakan tradisi Olimpiade bagi anggota Kongres dan bahkan kepala negara untuk datang ke pertemuan IOC dan mengajukan permohonan mereka untuk ditunjuk sebagai kota penyelenggara.
Presiden Rusia Vladimir Putin melakukannya pada tahun 2007, berbicara dalam bahasa Inggris untuk mengamankan Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi.
Perdana Menteri Inggris Tony Blair melakukan intervensi penting pada tahun 2005 untuk membantu memenangkan Olimpiade 2012 di London.
Kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Kopenhagen pada tahun 2009 tidak membantu kekalahan Chicago pada Olimpiade Musim Panas 2016 yang dimenangkan Rio de Janeiro.
Untuk putaran kedua, Salt Lake City akan memiliki waktu hampir 10 tahun penuh untuk mempersiapkan diri, masa persiapan terpanjang untuk Olimpiade Musim Dingin modern di tengah kekhawatiran jangka panjang mengenai perubahan iklim yang mempengaruhi olahraga musim salju dan mengurangi jumlah calon tuan rumah. [my/jm]