Irak Genjot Produksi dan Ekspor Minyak

Menteri Perminyakan Irak Thamer Ghadhban dalam wawancara dengan Reuters di kantor Kementerian Perminyakan di Baghdad, Irak, 6 November 2018.

Irak berencana meningkatkan kapasitas produksi dan ekspor minyak pada 2019, dengan fokus pada lapangan-lapangan minyak di selatan, kata Menteri Perminyakan Irak Thamer Ghadhban, Selasa (6/11).

Negara itu juga sudah hampir mencapai kesepakatan dengan beberapa perusahaan internasional, kata Ghadhban, yang baru saja dilantik.

Irak, negara produsen minyak kedua terbesar di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), memasang target kapasitas produksi minyak akan mencapai 5 juta barel per hari (bph) pada 2019, dengan ekspor rata-rata diperkirakan mencapai 3,8 juta bph.

Irak saat ini memproduksi 4,6 juta bpd, urutan kedua setelah Arab Saudi di OPEC. Sebagian besar ekspor minyak Irak dikirim melalui terminal-terminal di selatan. Ekspor minyak menyumbang 95 persen pendapatan Irak.

Meningkatkan kapasitas produksi di selatan menjadi “prioritas utama,” kata Ghadhban kepada Reuters dalam wawancara pertamanya sejak dilantik menjadi Menteri Perminyakan Irak bulan lalu.

“Kami telah melakukan pembicaraan dengan perusahaan-perusahaan internasional yang tak berlangsung lama. Tapi sekarang kami hampir mencapai kesepakatan dan akan menyelesaikan masalah ini segera,” katanya.

Dalam beberapa tahun mendatang, Irak berencana meningkatkan kapasitas ekspor menjadi 8,5 juta bph setelah memperbaiki infrastrukturnya, papar Ghadhban.

Ini termasuk 6,5 juta bph dari lapangan-lapangan selatan. Sekitar 1 juta bph akan segera tersedia setelah pembangunan jaringan pipa dari Kirkuk, kota di utara, ke pelabuhan Ceyhan di Turki, selesai. [ft/au]