Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Iran sedang dalam pembicaraan untuk mencapai kesepakatan nuklir final dengan enam negara kuat dunia, bukan dengan para legislator Amerika.
Pernyataan Rouhani hari Rabu (15/4) tampaknya merupakan reaksi terhadap perkembangan hari Selasa di Washington, di mana Presiden Barack Obama berjanji akan menandatangani sebuah RUU yang harus terlebih dahulu melalui kajian Kongres.
Dalam pidato di hadapan ribuan warga Iran di Rasht, Irak Utara, Rouhani juga menegaskan kembali pendiriannya bahwa Teheran tidak akan menandatangani kesepakatan nuklir final jika semua sanksi tidak dicabut secara serempak.
Komisi Hubungan Luar Negeri Senat Amerika meloloskan sebuah RUU itu hari Selasa setelah dicapai kompromi kedua partai yang menyerukan periode pemeriksaan 30 hari, dan sertifikasi presiden setiap 90 hari Iran menepati persetujuan untuk membatasi kegiatan nuklirnya. Sanksi-sanksi yang dijatuhkan Kongres bisa segera diberlakukan kembali jika terjadi pelanggaran.
Hari Rabu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan, dia yakin akan mencapai sebuah persetujuan nuklir final dengan Iran, setelah Obama setuju untuk menandatangani keputusan Kongres itu.
Kerry berbicara menjelang sebuah pertemuan para menteri luar negeri Kelompok Tujuh di Jerman yang diduga akan mencakup pembahasan perundingan, yang menghasilkan sebuah persetujuan kerangka kerja sebelumnya bulan ini.
Presiden Iran Hassan Rouhani Rabu (15/4) mengabaikan keterlibatan para legislator Amerika dalam perjanjian nuklir dengan enam negara kuat dunia.