Iran Ancam Reaksi Keras Jika AS Perpanjang Sanksi

Kepala Badan Energi ATom Iran (IAEO) Ali-Akbar Salehi, berbicara di Teheran sehari setelah kesepakatan nuklir dengan the P5+1, 15 Juli 2015

Sanksi Amerika Serikat masih berlaku dan baru akan berakhir pada tanggal 31 Desember jika Obama tidak menandatangani keputusan perpanjangan itu menjadi undang-undang.

Seorang pejabat tinggi Iran memperingatkan Amerika Serikat akan adanya reaksi keras dari negaranya jika Washington bersikukuh dengan sikapnya yang mengancam kesepakatan nuklir yang ditujukan untuk menghentikan program nuklir yang mungkin digunakan Teheran untuk membuat senjata nuklir.

Pernyataan ketua perunding nuklir Iran Ali Akbar Salehi itu merujuk pada RUU yang kini berada di meja Presiden Barack Obama untuk ditandatangani. RUU yang akan memperpanjang sanksi-sanksi Amerika Serikat terhadap Iran itu diserahkan ke Obama, setelah Senat Amerika Serikat memutuskan untuk menyetujui perpanjangan itu pekan lalu.

Kesepakatan muklir telah mencabut sanksi-sanksi internasional sebagai imbalan atas kesediaan Iran membatasi program nuklirnya. Namun, sanksi Amerika Serikat masih berlaku dan baru akan berakhir pada tanggal 31 Desember jika Obama tidak menandatangani keputusan perpanjangan itu menjadi undang-undang.

Berbicara pada sebuah konperensi keamanan nuklir, Salehi mendesak Washington, Senin, untuk berhenti mengambil langkah-langkah yang provokatif dan menimbulkan ketegangan. [ab/as]