Seorang pengacara bagi akademisi Perancis keturunan Iran yang ditahan di Iran sejak 2019 mengatakan, Iran telah membatalkan tuduhan mata-mata terhadapnya.
“Tuduhan mata-mata terhadap akademisi Sciences Po University Fariba Adelkhah telah dibatalkan,” kata Said Dehghan kepada kantor berita AFP, Selasa (7/1).
Dehghan menyambut keputusan itu, karena vonis bersalah atas tuduhan spionase di Iran bisa dikenai hukuman mati.
Dehghan mengatakan, tuduhan mengganggu ketertiban umum yang dikenakan kepada perempuan cendekiawan itu juga telah dibatalkan.
Adelkhah masih menghadapi dua tuduhan lain dari pihak berwenang Iran, yakni menyebarkan propaganda menentang sistem politik Iran dan melakukan konspirasi yang mengancam keamanan nasional.
Adelkhah, pakar masalah Iran dan Islam Syiah, ditangkap di Teheran pada Juni 2019.
Seorang sejawatnya dari Sciences Po University, Roland Marchal, juga ditahan pihak berwenang Iran pada bulan Juni sewaktu mengunjungi Adelkhah.
Iran tidak mengakui kewarganegaraan ganda dan berulang kali menolak seruan dari pemerintah asing untuk memberi akses konsuler kepada mereka yang ditahan selama proses pengadilan berlangsung. [ab/uh]