Iran telah membebaskan sementara akademisi Perancis-Iran, Fariba Adelkhah, yang dipenjara setelah dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran keamanan. Hal itu diungkapkan oleh pengacaranya di Twitter, Sabtu (3/10).
“Fariba Adelkhah telah keluar dari penjara dengan mengenakan gelang elektronik di pergelangan kaki,” cuit Saeid Dehghan, tanpa memberi rincian pembebasan itu.
Belum ada pernyataan resmi segera dari pengadilan Iran mengenai kasus itu.
Perancis pada Juni menuntut agar Adelkhah, 61, seorang pakar antropologi yang ditahan sejak 2019, segera dibebaskan. Perancis mengatakan penahanan Adelkhah membahayakan kepercayaan antara kedua negara.
Garda Revolusi Iran telah menangkap puluhan orang berkewarganegaraan ganda dalam beberapa tahun belakangan, kebanyakan atas tuduhan spionase.
Pada Maret, Iran memberikan kebebasan bersyarat kepada pekerja bantuan Inggris-Iran Nazanin Zaghari-Ratcliffe serta ribuan tahanan lain menyusul kekhawatiran soal penyebaran virus corona dalam penjara.
Pada Maret, Iran dan Perancis bertukar tahanan: akademisi Roland Marchal dengan insinyur Jalal Ruhollahnejad.
Namun, sejak itu, tidak ada tanda bahwa Adelkhah akan dibebaskan dan pada Mei, dia dihukum enam tahun penjara atas dakwaan terkait keamanan.
Hubungan antara Perancis dan Iran telah membaik dalam setahun belakangan tapi tetap tegang karena aktivitas nuklir, program rudal balistik dan aktivitas regional Iran. [vm/ft]