Komandan Pasukan Darat Iran, pada Rabu (9/11), mengatakan bahwa "perusuh" tidak memiliki tempat di dalam Republik Islam itu jika Pemimpin Agung Ayatollah Ali Khamenei memerintahkan untuk melakukan penumpasan yang lebih keras terhadap serangkaian aksi protes yang melanda seantero negara tersebut, demikian dilaporkan kantor berita Mehr.
“…kalau dia memutuskan untuk menanggapi mereka, perusuh tidak lagi akan punya tempat di negara ini,” kata Brigadir Jenderal Kiumars Heydari.
BACA JUGA: Iran Tahan 2 Jurnalis Perempuan atas Tuduhan Proganda Saat Meliput ProtesDemonstrasi anti-pemerintah telah meletup pada September setelah kematian seorang perempuan Kurdi Iran Mahsa Amini yang tewas dalam tahanan polisi moral negara tersebut.
Protes-protes yang terjadi telah cepat berkembang menjadi gerakan revolusi yang populer, dan rakyat dari berbagai lapisan, mulai dari mahasiswa sampai dokter dan pengacara, pekerja serta atlet ikut ambil bagian dalam rangkaian aksi protes tersebut.
Heydari berbicara 40 hari setelah insiden berdarah di Zahedan, kota dengan mayoritas penduduk beragama Islam Sunni.
Amnesty International mengatakan pasukan keamanan telah menewaskan paling sedikit 66 orang dalam insiden pada 30 September itu.
BACA JUGA: Iran Keluarkan Ancaman Mati terhadap Wartawan Berbasis di InggrisPihak berwenang di Zahedan telah memecat kepala kepolisian dan kepala kantor polisi di dekat tempat pembunuhan berlangsung.
Kantor berita ILNA melaporkan bahwa Iran telah mengeksekusi dua militan asal Baluchistan dengan tuduhan "terorisme," vonis yang diberikan pada 2016. Langkah tersebut dinilai dapat memperburuk situasi di provinsi Sistan-Baluchistan yang bergejolak, tempat di mana Zahedan berada. [jm/lt/rs]