Negara-negara adidaya hari Selasa (25/5) membuka perundingan putaran kelima dengan Iran untuk mengajak Amerika kembali ke perjanjian nuklir tahun 2015 guna mencegah Iran memproduksi bom nuklir.
Perundingan di Wina itu berlangsung ketika Badan Energi Atom Internasional (IAEA) berhasil mencapai kesepakatan pada menit-menit terakhir, di mana Iran setuju memperpanjang perjanjian tentang keberadaan kamera-kamera pengawas di situs nuklir Iran selama satu bulan lagi.
Masalah itu tidak secara langsung terkait dengan pembicaraan tentang perjanjian nuklir yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama JCPOA, tetapi jika Iran tidak setuju maka hal itu akan memperumit pembicaraan secara serius.
BACA JUGA: Menlu Iran: Pencabutan Sanksi AS Adalah “Kewajiban Hukum dan Moral”Amerika tidak terlibat secara langsung dalam pembicaraan itu, tetapi delegasi Amerika yang dipimpin oleh Utusan Khusus Presiden Joe Biden untuk Iran, Rob Malley, juga berada di ibu kota Austria itu.
Perwakilan dari negara-negara lain yang terlibat – yaitu Inggris, Perancis, Rusia, Tiongkok dan Jerman – telah bolak-balik antara Amerika dan Iran untuk memfasilitasi pembicaraan tidak langsung itu.
Juru bicara Uni Eropa, Alain Matton, mengatakan “kami akan melipatgandakan upaya sehingga tujuan pembicaraan yang sedang berlangsung ini dapat tercapai.” [em/lt]