Para diplomat dari Iran dan enam negara kuat di dunia melanjutkan pembicaraan mengenai proposal terkait program nuklir Iran untuk mengakhiri kebuntuan yang telah berlangsung satu dekade, Rabu (16/10).
Baik Iran maupun enam negara kuat peserta dialog nuklir memuji jalannya perundingan hari pertama, Selasa (16/10) di Jenewa, dimana menteri luar negeri Iran memaparkan aspek teknis sebuah rencana baru yang bertujuan untuk meyakinkan masyarakat internasional bahwa program nuklir Iran untuk tujuan damai.
Sebagai imbalannya, Iran mengusahakan pencabutan sanksi-sanksi internasional yang diberlakukan untuk memaksa Iran menghentikan kegiatan pengayaan uranium.
Kantor berita pemerintah Iran IRNA mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Abbas Araqchi hari Rabu (16/10) mengatakan bahwa proposal Iran adalah rencana multi-fase yang mencakup mengizinkan inspeksi mendadak oleh Badan Energi Atom Internasional.
Perundingan di Jenewa itu, yang pertama sejak Hassan Rouhani yang relatif moderat terpilih sebagai presiden Iran bulan Juni, dipandang luas sebagai peluang terbaik dalam beberapa tahun untuk meredakan pertikaian atas ambisi nuklir Iran.
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague, yang tidak turut dalam pembicaraan ini, mengatakan hari Rabu bahwa hari pembukaan itu “bermanfaat” dan menampilkan apa yang disebutnya “pembicaraan serius.”
Berbicara kepada wartawan di Tokyo, Hague juga menyambut upaya Iran untuk meningkatkan dialog dengan dunia sejak terpilihnya Presiden Hassan Rouhani, tapi ia mengatakan bahwa yang penting untuk melangkah maju adalah tindakan negara itu.
Dialog nuklir di Jenewa dihadiri delegasi dari Iran dan para pejabat dari Amerika Serikat, Rusia, China, Perancis, Inggris dan Jerman.
Sebagai imbalannya, Iran mengusahakan pencabutan sanksi-sanksi internasional yang diberlakukan untuk memaksa Iran menghentikan kegiatan pengayaan uranium.
Kantor berita pemerintah Iran IRNA mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Abbas Araqchi hari Rabu (16/10) mengatakan bahwa proposal Iran adalah rencana multi-fase yang mencakup mengizinkan inspeksi mendadak oleh Badan Energi Atom Internasional.
Perundingan di Jenewa itu, yang pertama sejak Hassan Rouhani yang relatif moderat terpilih sebagai presiden Iran bulan Juni, dipandang luas sebagai peluang terbaik dalam beberapa tahun untuk meredakan pertikaian atas ambisi nuklir Iran.
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague, yang tidak turut dalam pembicaraan ini, mengatakan hari Rabu bahwa hari pembukaan itu “bermanfaat” dan menampilkan apa yang disebutnya “pembicaraan serius.”
Berbicara kepada wartawan di Tokyo, Hague juga menyambut upaya Iran untuk meningkatkan dialog dengan dunia sejak terpilihnya Presiden Hassan Rouhani, tapi ia mengatakan bahwa yang penting untuk melangkah maju adalah tindakan negara itu.
Dialog nuklir di Jenewa dihadiri delegasi dari Iran dan para pejabat dari Amerika Serikat, Rusia, China, Perancis, Inggris dan Jerman.