Garda Revolusi Iran, Sabtu (13/4), menyita sebuah kapal kargo yang terkait dengan Israel di Selat Hormuz. Demikian dilaporkan kantor berita pemerintah Iran, IRNA. Langkah tersebut diambil beberapa hari setelah Teheran memperingatkan bahwa pihaknya akan menutup daerah itu untuk keperluan lalu lintas laut.
Menurut laporan IRNA, helikopter Garda Iran telah memindahkan kapal MSC Aries, yang berbendera Portugis, ke perairan Iran.
Badan keamanan pelayaran sebelumnya melaporkan bahwa sebuah kapal telah diambil alih dan disita oleh "otoritas regional" di Selat Hormuz, yang terletak di antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Iran.
Aries disewa oleh perusahaan pelayaran internasional MSC dari Gortal Shipping, afiliasi dari Zodiac Maritime, kata Zodiac dalam sebuah pernyataan. Mereka menambahkan bahwa MSC bertanggung jawab atas semua aktivitas kapal. Zodiac sebagian dimiliki oleh pengusaha Israel Eyal Ofer.
Insiden tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan regional sejak dimulainya operasi Israel di Gaza pada Oktober, di mana Israel dan sekutunya Amerika Serikat (AS) berulang kali terlibat dalam konflik dengan kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman.
Iran mengancam akan membalas dugaan serangan udara Israel terhadap konsulatnya di Ibu Kota Suriah, Damaskus, pada 1 April yang menewaskan tujuh perwira Garda Revolusi, termasuk dua komandan senior.
Presiden AS Joe Biden menyatakan pada Jumat bahwa ia memperkirakan Iran akan melakukan serangan terhadap Israel "bisa lebih cepat dari yang dinanti", sambil memberikan peringatan kepada Teheran untuk tidak melanjutkan langkah-langkahnya.
BACA JUGA: Menlu Iran Tuduh AS Beri Israel Lampu Hijau untuk Serang Konsulatnya di SuriahJuru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan "Iran akan menanggung konsekuensi karena memilih untuk memperburuk situasi ini lebih jauh," sebagai tanggapan atas laporan penyitaan MSC Aries.
Pada Selasa, Kepala Angkatan Laut Garda Revolusi, Alireza Tangsiri, mengatakan pihaknya dapat menutup Selat Hormuz jika dianggap perlu.
Dia menyatakan bahwa Iran melihat kehadiran Israel di UEA sebagai ancaman, karena UEA menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada 2020 sebagai bagian dari "Perjanjian Abraham" yang disusun AS.
Kelompok Houthi yang didukung oleh Iran di Yaman telah mengganggu perdagangan global dengan menyerang aktivitas kargo di Laut Merah selama berbulan-bulan. Mereka menargetkan kapal-kapal yang berhubungan dengan Israel sebagai balasan atas operasi Israel di Gaza. [ah]