Iran Eksekusi Pria yang Dituduh Menjadi Mata-mata Israel

Jaksa Agung Teheran Saeed Mortazavi (kedua dari kiri) menghadiri eksekusi gantung di Teheran 2 Agustus 2007. (Foto: REUTERS/Morteza Nikoubaz)

Iran pada Sabtu (16/12) mengeksekusi seorang pria yang dijatuhi hukuman mati setelah dinyatakan bersalah karena bekerja dengan badan intelijen Israel, kata pengadilan.

“Hukuman mati dijatuhkan pagi ini terhadap mata-mata rezim Zionis di penjara Zahedan” di provinsi tenggara Sistan-Baluchistan, kata situs pengadilan Mizan Online.

Pihaknya tidak mengidentifikasi pria tersebut. Namun mengatakan bahwa dia telah dihukum karena “kerja sama intelijen dan spionase untuk kepentingan rezim Zionis (Israel) yang bermusuhan.”

Dia juga dinyatakan bersalah karena "mengumpulkan dan memberikan informasi rahasia kepada dinas mata-mata Mossad dengan tujuan mengganggu ketertiban umum," tambah Mizan.

BACA JUGA: Organisasi HAM: Iran Diam-Diam Eksekusi Mati Seorang Laki-Laki Terkait Protes

Belum jelas kapan dan di mana pria tersebut ditangkap atau diadili.

Iran sebelumnya mengumumkan penangkapan para tersangka agen yang bekerja untuk negara asing, termasuk Israel, salah satu musuh bebuyutannya.

Pada Desember 2022, Iran menjatuhkan hukum gantung terhadap empat orang yang dihukum karena bekerja sama dengan badan intelijen Israel.

Iran tidak mengakui Israel. Kedua negara tersebut telah terlibat dalam perang bayangan selama bertahun-tahun.

Teheran menuduh Israel melakukan gelombang serangan sabotase dan pembunuhan yang menargetkan program nuklirnya.

BACA JUGA: Iran Eksekusi Gantung 3 Orang terkait Serangan Bom 2019

Washington dan Israel menuduh Iran menggunakan pesawat nirawak atau drone dan rudal untuk menyerang pasukan Amerika Serikat (AS) dan kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Teluk.

Menurut kelompok hak asasi manusia (HAM), termasuk Amnesty International, Iran mengeksekusi lebih banyak orang per tahun dibandingkan negara lain kecuali China.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada November, kelompok HAM Iran yang berbasis di Norwegia mengatakan republik Islam tersebut telah mengeksekusi lebih dari 600 orang sepanjang tahun ini. Angka tersebut merupakan angka tertinggi dalam delapan tahun terakhir.

Iran umumnya melakukan eksekusi dengan menerapkan hukum gantung. [ah/ft]