Iran Gencarkan Penindasan di Area Kurdi

Mahasiswa Universitas Teknologi Sharif di Iran menggelar aksi protes terhadap pemerintah di dalam area kampus pada 7 Oktober 2022. Protes tersebut dipicu oleh kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi moral Iran. (Foto: AP)

Penguasa Iran telah meningkatkan penindakan keras terhadap protes-protes anti-pemerintah di wilayah Kurdi di negara itu. Mereka mengerahkan sejumlah tentara dan menewaskan sedikitnya empat demonstran pada Minggu (20/11), menurut berbagai unggahan media sosial dan kelompok-kelompok HAM.

Protes-protes nasional itu dipicu kematian perempuan Kurdi Iran bernama Mahsa Amini, 22, dalam tahanan polisi moral pada September lalu. Aksi-aksi penindakan paling intens diadakan di wilayah yang didominasi warga Kurdi. Terdapat sekitar 10 juta warga Kurdi di Iran, sekitar seperdelapan dari total populasi di negara itu.

Video-video di media sosial, yang tak dapat diverifikasi oleh Reuters, memperlihatkan konvoi kendaraan militer dengan tentara bersenjata berat di Kota Mahabad. Suara senjata terdengar di beberapa video lain yang beredar.

BACA JUGA: Demonstran Iran Bakar Rumah Leluhur Ayatollah Khomeini  

Kelompok HAM yang berbasis di Norwegia, Hengaw, mengatakan beberapa helikopter militer membawa para anggota Garda Revolusi untuk mengendalikan protes-protes di Mahabad, kota Kurdi yang didominasi warga Sunni.

Dalam pernyataan yang diumumkan media pemerintah, Garda mengonfirmasi mereka "sedang memperkuat" pasukan di wilayah Kurdi itu untuk mengonfrontasi "kelompok-kelompok separatis teroris" di area itu.

Pihak berwenang Iran, yang menyebut kematian Amini disebabkan kondisi medis, mengatakan kerusuhan itu didalangi oleh musuh-musuh asing. Mereka juga menuduh para separatis bersenjata melakukan kekerasan. [vm/lt]